Dari tahun 2009 -- 2019, pasar properti di Bali mengalami masa pertumbuhan yang kuat , didorong oleh peningkatan pariwisata dan investasi asing. Popularitas pulau ini sebagai tujuan wisata, dipadukan dengan iklim tropis dan pantainya yang indah, menjadikannya lokasi yang diinginkan baik untuk rumah peristirahatan maupun investasi jangka panjang. Harga properti sedang naik, terutama di daerah populer seperti Seminyak, Canggu, dan Ubud.
Namun, pandemi COVID-19 yang dimulai pada akhir 2019 berdampak signifikan pada industri pariwisata dan pasar properti di pulau itu. Pembatasan perjalanan dan penguncian yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran virus menyebabkan penurunan harga properti dan perlambatan pasar. Banyak pengembang properti dan investor ragu untuk melanjutkan rencana mereka, dan beberapa bahkan harus menunda proyek mereka.
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali Menurun Drastis sejak pandemiÂ
Di tahun 2020, pasar properti di Bali terus terkena dampak pandemi, dengan penurunan transaksi properti dan penurunan harga properti. Namun, saat pandemi mulai terkendali di beberapa negara dan pencabutan pembatasan perjalanan, rebound di pasar properti mulai terjadi. Banyak pembeli, terutama dari Asia, mulai kembali ke pasar, tertarik oleh harga yang relatif terjangkau dan reputasi pulau itu sebagai tujuan investasi properti yang aman dan stabil.
Pada tahun 2021, pasar properti di Bali terus pulih, dengan peningkatan transaksi properti yang signifikan dan stabilisasi harga properti. Industri pariwisata pulau itu juga mulai pulih, dengan peningkatan jumlah pengunjung. Pasar properti di Bali terus tumbuh, didorong oleh popularitas pulau itu sebagai tujuan wisata, harga yang relatif murah dibandingkan tujuan wisata populer lainnya, dan meningkatnya jumlah investor asing yang ingin membeli properti di pulau itu.
Pada tahun 2022, pasar properti Bali telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, dengan banyak investor yang melihat potensi pasar properti di pulau tersebut. Namun, kekhawatiran tentang pembangunan yang berlebihan dan kurangnya infrastruktur untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan masih tetap ada.
Pasar properti pulau itu juga dipengaruhi oleh situasi ekonomi global, dan diperkirakan pasar akan terus terpengaruh oleh pandemi dalam jangka pendek. Namun demikian, prospek jangka panjang pasar properti Bali tetap positif, didorong oleh popularitas pulau tersebut sebagai tujuan wisata dan meningkatnya jumlah investor asing yang ingin membeli properti di pulau tersebut.
Jadi apa selanjutnya untuk pasar Properti Bali 2023
Sulit untuk memprediksi dengan tepat bagaimana pasar properti Bali akan terlihat pada tahun 2023 karena dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti ketakutan akan resesi global, dan situasi politik pembatasan perjalanan di seluruh dunia. Namun berdasarkan tren dan proyeksi saat ini, pasar properti Bali diperkirakan akan terus tumbuh di tahun mendatang.
Kepopuleran pulau ini sebagai tujuan wisata, dipadukan dengan iklim tropis dan pantainya yang indah, diperkirakan akan terus mendorong pasar properti di Bali. Dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, permintaan akan persewaan liburan kemungkinan besar akan tetap tinggi, terutama di kawasan wisata populer seperti Seminyak, Canggu, dan Ubud.
Meningkatnya jumlah investor asing yang ingin membeli properti di pulau tersebut juga diperkirakan akan terus mendorong pasar properti. Banyak dari investor ini berasal dari Asia, khususnya Cina dan Singapura, yang tertarik dengan iklim tropis Bali dan reputasi pulau itu sebagai tujuan investasi properti yang aman dan stabil. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan kenaikan harga properti di tahun mendatang, terutama di kawasan populer seperti Seminyak, Canggu, dan Ubud.
Faktor lain yang dapat memengaruhi pasar properti Bali pada tahun 2023 adalah perubahan terbaru dalam undang- undang properti Indonesia , yang memungkinkan undang-undang yang lebih longgar terkait kepemilikan properti asing. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor asing ke pulau tersebut, yang selanjutnya mendorong pasar properti.
Area pasar properti Bali bersiap untuk pertumbuhan
Area Seminyak, Canggu, Ubud, dan Nusa Dua ini dianggap sebagai tempat terbaik untuk pasar properti di Bali selama tahun 2022. Setiap area memiliki karakteristik unik dan menawarkan peluang berbeda untuk investasi properti, sehingga penting untuk meneliti dan memahami mana area yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tujuan investasi Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H