Mohon tunggu...
Adi Dharma
Adi Dharma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Pensiunan

SD, SMP, SMA PERGURUAN TINGGI

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Makan Bergizi untuk Anak Sekolah, Sedikit Tinjauan Ilmiah Sederhana

8 Juni 2024   03:28 Diperbarui: 8 Juni 2024   04:47 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAKAN BERGIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
SEDIKIT TINJAUAN ILMIAH SEDERHANA

Anak Sekolah adalah Anak yang sedang menjalani pendidikan
Pendidikan adalah proses belajar mengajar ilmu dari guru kepada murid, proses transfer ilmu dari guru kepada murid. Proses transfer dari otak ke otak. Dari otak guru ke otak murid.

Dalam ilmu biologi material atau bahan yang digunakan untuk membangun dan membentuk otak disebut dengan "NUTRISI" berasal dari bahasa Inggris "NUTRITION" atau "GIZI" berasal dari bahasa Arab "GHIZI"

GIZI atau NUTRISI adalah "ZAT ORGANIK" yang diperlukan oleh tubuh manusia untuk hidup, tumbuh, dan berkembang.
Zat organik yang diperlukan oleh tubuh manusia tersebut  meliputi :
1.Karbohidrat, Protein, dan Lemak, disebut "NUTRISI MAKRO"
Disebut nutrisi makro karena dibutuhkan dalam jumlah banyak, dihitung dalam sekian puluh atau sekian ratus gram per hari.

2.Semua Vitamin, Mineral, dan Elemen, omega 3,6,9, alfa karotin, beta kartun, dll, disebut "NUTRISI MIKRO"
Disebut nutrisi mikro karena dibutuhkan dalam jumlah sedikit, dihitung dalam sekian miligram atau mikrogram per hari.

Karena kebutuhan gizi/nutrisi dihitung dalam sekian ratus gram per hari dan sekian puluh atau sekian ratus miligram per hari, maka asupan gizi/nutrisi harus dilakukan secara rutin setiap hari (3X sehari, pagi, siang, sore/malam)

Gizi/Nutrisi inilah bahan atau material yang digunakan untuk membangun dan membentuk tubuh manusia, termasuk organ otak.
Jadi kualitas, bentuk, struktur, sistem, jaringan, dan kapasitas otak ditentukan oleh asupan gizi/nutrisi. (Meskipun ada faktor  lain, misalnya faktor genetik)
Apabila asupan gizi/nutrisi cukup, jumlahnya cukup, jenisnya cukup, dan berkualitas, maka akan diperoleh hasil pertumbuhan  dan perkembangan otak yang bagus, kapasitas besar, mampu berfikir dalam durasi waktu yang panjang, mudah menangkap objek permasalahan, berfikir lebih cepat, dll.

Itulah maka menjadikan asupan gizi/nutrisi sangat penting untuk anak sekolah yang berkaitan dengan otak dan ilmu.

Sebenarnya gizi/nutrisi ini penting tidak hanya bagi anak sekolah saja, tetapi selama masih hidup maka nutrisi/gizi sangat penting. Bahkan ketika masih sperma dan sel telur, perlu asupan gizi/nutrisi yang cukup,

Dalam proses metabolisme, melalui reaksi-reaksi biokimia, gizi/nutrisi ini akan menghasilkan lima (5) hasil reaksi sekaligus, yaitu ;
1. Hidup tetap berlangsung
2. Energi
3. Reproduksi dan Regenerasi Sel
4. Kesehatan
5. Kecerdasan.

Jadi Gizi/Nutrisi = Hidup, Energi, Reproduksi dan Regenerasi Sel, Kesehatan, dan Kecerdasan .

Mungkin karena pengalaman beliau pak Prabowo di masa kecil hidup di Eropa, Amerika, dan   pendidikan di AKABRI DARAT Magelang, dimana soal ketertiban dan kedisiplinan yang ketat perihal makanan bergizi dan dampaknya pada proses hidup, energi, kesehatan, dan kecerdasan, maka beliau ketika terpilih menjadi presiden, beliau mengangkat program "MAKAN BERGIZI UNTUK ANAK SEKOLAH". (yang sebenarnya sebuah ide yang cerdas).

Dari sini kelihatannya beliau membaca situasi dan berfikir ;
"APA ARTINYA PENDIDIKAN TANPA BEKAL ASUPAN GIZI/NUTRUSI YANG CUKUP"

"OMONG KOSONG TUJUAN PENDIDIKAN BISA TERCAPAI TANPA BEKAL ASUPAN GIZI/NUTRISI YANG CUKUP"

Di sisi lain masalah kecukupan gizi/nutrisi ini mestinya menjadi tanggung jawab orang tua kepada anak-anaknya. Tetapi kenapa hal kekurangan asupan gizi/nutrisi ini sampai terjadi ?
Mungkin hal ini bisa sebagai tanda kegagalan Kementerian Kesehatan yang tidak melakukan sosialisasi atau penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi/nutrisi yang cukup kepada masyarakat, secara rutin dan berkesinambungan.

Giliran selanjutnya adalah kegagalan Kementerian Pertanian yang tidak mampu melakukan swasembada buah, sayur, dan empon-empon sebagai sumber gizi masyarakat di tingkat desa atau Kelurahan.

Imbas terakhir masuk ke bidang pendidikan, sulit untuk mencapai tujuan pendidikan.

Ada dua (2) pemangku kepentingan yang paling bertanggung jawab dalam program Makan Bergizi untuk anak sekolah, yaitu ;

1. KEMENTERIAN KESEHATAN
2. KEMENTERIAN PERTANIAN

1.Kementrian Kesehatan
Kementrian Kesehatan bertindak
-Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya fungsi dan peranan gizi/nutrisi untuk kesehatan dan kecerdasan anak sekolah .
Sosialisasi dan Penyuluhan ini harus dilakukan secara periodik dan berkesinambungan.
-Menentukan menu begizi yang disesuaikan dengan selera dan kebiasaan di setiap daerah.
-Evaluasi Kesehatan dan Kecerdasan

2.Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian ini bertanggung jawab dalam menyediakan bahan baku sumber gizi/nutrisi yang digunakan dalam program Makan Bergizi untuk anak sekolah.

Ada dua (2) sumber gizi/nutrisi, yaitu :
2.1. Gizi/Nutrisi Nabati, adalah gizi/nutrisi yang bersumber dari bahan tumbuhan, (beras, singkong, jagung, buah, sayur, empon-empon, dll)

2.2. Gizi/Nutrisi Hewani, adalah gizi/nutrisi yang bersumber dari hewan. (telur, susu, daging, ikan, dll)

Untuk meringankan beban masyarakat dan pemerintah, Kementerian Pertanian dapat mengambil langkah-langkah strategis dengan menciptakan swasembada buah, sayur, dan empon-empon, di setiap Desa/Kelurahan, yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber gizi/nutrisi oleh masyarakat secara cuma-cuma.

Karena masalah kecukupan asupan gizi/nutrisi anak sekolah ini sebenarnya merupakan tanggung jawab orang tua, maka lingkupnya ada di ranah keluarga.
Sedangkan bahan sumber gizi/nutrisi ada di ranah Kementerian Pertanian .
Dan fungsi dari gizi/nutrisi berada di ranah Kementerian  Kesehatan

Demi tercapainya program Makan Bergizi untuk anak sekolah ini, kemungkinan pak Prabowo akan membenahi Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan.
Kementerian Pertanian membidangi ketersediaan bahan baku sumber gizi/nutrisi, dan
Kementerian Kesehatan membidangi fungsi peranan gizi/nutrisi

Apabila kedua kementerian ini sudah bisa menjalankan fungsinya dengan baik dan benar, dan Kementerian Pertanian sudah dapat menciptakan SWASEMBADA  BUAH, SAYUR, dan EMPON-EMPON, secara gratis atau cuma-cuma, maka secara perlahan kecukupan asupan gizi/nutrisi untuk anak sekolah ini akan kembali ke ranah yang semestinya, yaitu ranah keluarga, kembali menjadi tanggung jawab keluarga.

Kepada Pemerintah, Dalam Perencanaan Swasembada Buah, Sayur, dan empon-empon di setiap Desa atau Kelurahan, saya sanggup dan bersedia membatu membuat Perencanaan dan Blue Print nya, karena program kecukupan asupan gizi/nutrisi merupakan Program Jangka Sangat Panjang, sampai kiamat, selama masih ada kehidupan, dan bersifat tetap, hampir tidak berubah.
Selain itu dalam pelaksanaan kegiatan ini yang paling disibukan adalah, Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten.

Disinilah pentingnya pemerintah memberikan "PENJELASAN LANDASAN ILMIAH" kepada Rakyatnya perihal makan bergizi untuk anak sekolah.

Setelah landasan ilmiah q dinyatakan benar, selanjutnya dibuat landasan hukumnya. Dan seterusnya sampai Perencanaan dan Pelaksanaannya.

Terima kasih, semoga bermanfaat meskipun masih banyak kurangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun