pada genangan air
penuh mayat hujan itu
terpantul wajah perempuan
yang membawa ingatanku
pulang ke wajahmu
mataku belum dungu rupanya
masih mengenali sesuatu
di antara ada dan tiada
apa pernah ricik hujan ini
membekas meski uapnya saja
terangkut berkas matahari
di sepasang sepatu tuamu?
sesuatu yang kelak terlindas
jejak lain
dan aroma benda mati
membuatnya abadi.
**
M Sanantara
Bgr, 24122024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H