Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Buruh - Pacarnya Hades 🖤

Homo Sapiens yang brojol enam dekade silam, dengan kondisi prematur. Berbobot fisik kurang dari satu kilogram. Tinggal di koordinat bumi 104°8' - 108°41' BT dan 5°50' - 7°50' LS. Setelah menghabiskan ribuan kaleng susu formula, ia tumbuh dewasa seperti kebanyakan pria umumnya yang suka memanjat pohon toge dan bolos sekolah. Selepas usia 20-an, Ia mengklasifikasikan dirinya sebagai manusia hermafrodit secara metaforis— tergantung siapa yang mencintainya. Binatang rasional ini hobi menyesatkan diri bersama pikiran-pikiran liar nan berbahaya. Ia jelajahi ruang makrokosmos hanya demi mencari sebuah tanda tanya, Memiliki itu Apa? Kesibukan sekarang menjadi pecandu senja, penikmat pisang goreng, dan sesekali menyapa Tuhan jika sedang ingin. Ia dapat dikontak lewat surel pecandusenja[at]duniatipu.com. Atas penghayatan demi penghayatan pengunjung diucapkannya terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ciuman yang Membakar Gigi Bungsu

15 Desember 2024   18:27 Diperbarui: 15 Desember 2024   18:27 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Ciuman yang Membakar Gigi Bungsu dibuat dengan bantuan AI DALL-E.

aku tak menyangka
sebuah ciuman
mampu merontokkan gigi bungsuku
padahal tiap hari rajin kusikat gigi---
pepsodent, kumur-kumur listerin,
scalling tiap purnama,
puasa makanan manis
hanya mengunyah seonggok sepi
dan remah-remah rembulan yang redup

sungguh gila kau ini!
aku tak menyangka
sebuah ciuman
mampu merontokkan gigi bungsuku
sehebat apa lumatan itu
kau selipkan di sela napasku?
untuk tahu,
satu pintaku:
jika sudah menciumku,
ciumlah sekali lagi
dan jika sudah,
ulangi serakus mungkin
hingga seluruh lidahmu adalah
benih gigi baru masa depanku.

**

M Sanantara
Jkt, 15122024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun