Daya Ketertarikan Universal tak Bisa Digugat
Sejak awal saya sudah menyadari novel ini menuntut pembaca luangkan waktu yang tak sebentar (bukan waktu pada umum), menuntut kemampuan berpikir filosofi, menuntut ketidaktergesaan, menuntut penghayatan. Saya tidak ingin tahu yang lain. Bisa-bisanya Novelis sejak di gulungan cerita pertama sudah menumpahkan, meluapkan seluruhnya! ini merujuk pada unsur intrinsik dan ekstrinsik yang sudah dipenuhi hanya dalam gulungan cerita pertama. Ini sungguh berani mengandung pengalaman insting tak main-main. Saya pribadi sedikit tahu ini adalah jiwa seorang petualang yang di kepalanya tertanam chip ilmuwan yang selalu lapar akan mencoba, mencari tahu, dan menangis usai menerima jawaban. Banyak penggambaran cerita a.k.a deskripsi layaknya penguraian identifikasi suatu spesies tumbuhan, hewan. Singkatnya Morfologi. Pada novel ini. Morfologi keindahan geografis Sulawesi. Membaca novel ini sekali baca tak kan mendapat apa-apa, ulanglah jikalau senggang. Lantaran novel ini adalah ensiklopedia dua dunia: Sastra dan Sains. Selamat Membaca!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H