Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Bankir - Blogger

Homo Sapiens yang brojol enam dekade silam, dengan kondisi prematur. Berbobot fisik kurang dari satu kilogram. Tinggal di koordinat bumi 104°8' - 108°41' BT dan 5°50' - 7°50' LS. Setelah menghabiskan ribuan kaleng susu formula, ia tumbuh dewasa seperti kebanyakan pria umumnya yang suka memanjat pohon toge dan bolos sekolah. Selepas usia 20-an, Ia mengklasifikasikan dirinya sebagai manusia hermafrodit secara metaforis— tergantung siapa yang mencintainya. Binatang rasional ini hobi menyesatkan diri bersama pikiran-pikiran liar nan berbahaya. Ia jelajahi ruang makrokosmos hanya demi mencari sebuah tanda tanya, Memiliki itu Apa? Kesibukan sekarang menjadi pecandu senja, penikmat pisang goreng, dan sesekali menyapa Tuhan jika sedang ingin. Ia dapat dikontak lewat surel pecandusenja[at]duniatipu.com. Atas penghayatan demi penghayatan pengunjung diucapkannya terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ulasan Novel Baine: Sanggupkah Perempuan Bertahan di Tengah Derita?

29 November 2024   09:20 Diperbarui: 29 November 2024   09:25 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daya Ketertarikan Universal tak Bisa Digugat

Sejak awal saya sudah menyadari novel ini menuntut pembaca luangkan waktu yang tak sebentar (bukan waktu pada umum), menuntut kemampuan berpikir filosofi, menuntut ketidaktergesaan, menuntut penghayatan. Saya tidak ingin tahu yang lain. Bisa-bisanya Novelis sejak di gulungan cerita pertama sudah menumpahkan, meluapkan seluruhnya! ini merujuk pada unsur intrinsik dan ekstrinsik yang sudah dipenuhi hanya dalam gulungan cerita pertama. Ini sungguh berani mengandung pengalaman insting tak main-main. Saya pribadi sedikit tahu ini adalah jiwa seorang petualang yang di kepalanya tertanam chip ilmuwan yang selalu lapar akan mencoba, mencari tahu, dan menangis usai menerima jawaban. Banyak penggambaran cerita a.k.a deskripsi layaknya penguraian identifikasi suatu spesies tumbuhan, hewan. Singkatnya Morfologi. Pada novel ini. Morfologi keindahan geografis Sulawesi. Membaca novel ini sekali baca tak kan mendapat apa-apa, ulanglah jikalau senggang. Lantaran novel ini adalah ensiklopedia dua dunia: Sastra dan Sains. Selamat Membaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun