Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

The Zone of Interest, Sebuah Dikotomi "Surga" dan "Neraka" di Kamp Konsentrasi Auschwitz

3 Maret 2024   10:02 Diperbarui: 4 Maret 2024   10:25 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Zone of Interest/Sumber: latimes.com

Rudolf Hoss (Christian Friedel) mempunyai keluarga yang bahagia. Bersama istri dan kelima anaknya, dia tinggal di sebuah rumah yang indah. Betapa tidak, di dalamnya terdapat hamparan taman yang ditumbuhi oleh beragam jenis bunga yang cantik. Ada juga kolam renang mini tempat kelima anaknya bermain dengan riang. 

Di dekat rumahnya juga mengalir sebuah sungai yang tenang. Tatkala sedang senggang, dia sering mengajak keluarganya ke sana, sekadar untuk piknik atau berenang atau naik kano. Keluarganya tampak menikmati waktu-waktu terbaiknya di tempat tersebut, meskipun sesekali mereka mesti mendengar jeritan manusia yang sedang dibantai.

Ya, Keluarga Hoss yang menjadi "poros" film The Zone of Interest memang tinggal di tempat yang tidak biasa: di samping Kamp Konsentrasi Auschwitz, tempat lebih dari 1 juta orang Yahudi dieksekusi selama masa Perang Dunia Kedua. 

Meski begitu, kita tidak akan disuguhkan adegan demi adegan tidak berperikemanusiaan, seperti eksekusi di kamar gas atau pembakaran mayat yang mungkin bisa bikin mual. 

Jika ingin melihat betapa mengerikan suasana kamp tersebut, maka sebaiknya kita menonton film lain saja, macam Schindler's List (1993) yang jelas-jelas menampilkan adegan kekerasan yang lebih "vulgar".

Sebaliknya, The Zone of Interest justru menunjukkan sudut pandang yang berbeda. Lewat kacamata keluarga Hoss, kita bakal melihat sebuah pemandangan yang lain: Keluarga seorang Komandan Nazi yang disegani, yang malah menemukan "kehidupan impian" di lingkungan kamp konsentrasi!

Agaknya kamp konsentrasi sudah menjadi "zona nyaman" bagi keluarga Hoss. Buktinya, sewaktu Rudolf diberitahu bakal dipindahtugaskan ke wilayah lain, istrinya Hedwig (Sandra Huller) menolak keras. Hedwig bertengkar dengan suaminya karena dia kukuh ingin membesarkan anak-anaknya di rumah tersebut. 

Terlebih, semua keindahan yang tercipta di rumahnya adalah hasil kerja kerasnya, sehingga dia merasa berat meninggalkannya begitu saja. Alhasil, dia terus membujuk suaminya supaya memengaruhi atasannya untuk menganulir rencana kepindahannya tersebut. 

Apakah keinginan Hedwig terkabul?


Diangkat dari Kisah Nyata

Untuk sebuah film sejarah, The Zone of Interest bukanlah film yang panjang. Film tersebut cuma berdurasi 1 jam 45 menit. Meski begitu, film tersebut justru mampu "menyita" pikiran saya lebih lama daripada durasi filmnya itu sendiri.

Hal itu bisa dimaklumi mengingat film tersebut sejatinya diangkat dari kisah nyata. Sebuah fakta yang "membantah" perkiraan saya sebelumnya bahwa paling-paling film tersebut cuma akan memperlihatkan tokoh fiktif dengan "bumbu-bumbu" dramatik yang bisa membikin hati penonton trenyuh.

Namun, saya salah! Sebab, saat baca-baca di internet, saya jadi tahu, bahwa Rudolf Hoss dan keluarganya sungguhan ada, dan kisah mereka yang hidup santai di tengah kamp yang mematikan benar-benar terjadi! 

Wow!

Dari Sutradara hingga Aktor

The Zone of Interest disutradarai oleh Jonathan Glazer. Glazer masih terasa "asing" bagi saya. Saya belum pernah menonton film-film lain yang dibesutnya, sehingga saya tidak mempunyai penilaian yang komprehensif atas kinerjanya saat menangani The Zone of Interest.

Meski begitu, Glazer punya cara yang berbeda dalam menyajikan sebuah film. Misalnya Glazer sengaja memberi jeda warna hitam di awal film selama beberapa menit dan membiarkan penonton mendengarkan "suara-suara aneh". Hal itu menjadi sebuah "kontemplasi" untuk meresapi suasana yang terdapat di film.

Untuk penampilan aktor dan aktris di dalamnya, menurut hemat saya, terasa biasa saja. Christian dan Sandra tidak terlalu menonjolkan kemampuan akting yang layak diapresiasi berlebih. Saya justru menilai bahwa akting Sandra di film Anatomy of Fall lebih mendalam dan menantang ketimbang di film The Zone of Interest.

Dibutuhkan Wawasan Sejarah

The Zone of Interest bukanlah film yang mudah dipahami oleh penonton awam. Sewaktu menyaksikan film ini, saya pun sempat kebingungan. Baru setelah mencari tahu tentang sejarah kehidupan Keluarga Hoss, saya jadi lebih mengerti. Alhasil, kalau kamu ingin lebih gampang "mencerna" film ini, setidaknya kamu harus mengulik kehidupan Keluarga Hoss terlebih dulu.

Trofi

Di situs IMDB, The Zone of Interest memperoleh skor 7,6/10. Sementara itu, film tersebut juga menuai sejumlah penghargaan di antaranya pada pagelaran Boston Society of Film Critics Awards, BAFTA Awards, dan Cannes Film Festival. Di ajang Oscar 2024, The Zone of Interest bakal bersaing ketat dengan sederet film lain di antaranya Oppenheimer, Killers of The Flower Moon, dan Barbie.

Closing Statement

Kehadiran The Zone of Interest semacam mengorek "luka lama" bagi keturunan keluarga korban yang tewas di kamp konsentrasi dan menjadi wahana edukasi bagi penonton yang mengetahui cerita di belakangnya. 

Film tersebut juga menjadi sebuah satir di tengah masyarakat bahwa ada sebuah keluarga yang hidup enak, padahal di sekitarnya ada begitu banyak nyawa manusia yang sedang direnggut secara paksa.

Alhasil, The Zone of Interest bukanlah film yang cocok untuk Anda yang sedang mencari hiburan atau komedi. Percayalah Anda tidak akan merasa terhibur sama sekali saat menyaksikan film tersebut. Namun, jika Anda berminat menemukan sebuah "makna" kehidupan di balik sebuah fakta maka film tersebut bisa memberikannya.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun