Bagi saya, bayar pakai QR Code bikin aktivitas melancong saya jadi lebih hemat. Contoh, saya hanya mengeluarkan uang 100.000 saja untuk membeli 3 kotak bakpia yang masing-masing harganya 35.000 karena pada waktu itu, sedang ada promo bagi pengunjung toko yang bertransaksi memakai QR Code.Â
Saya juga memperoleh cashback dari admin dompet digital yang saya pakai sewaktu saya dan keluarga makan di sebuah restoran bebek di Kota Yogya.
Mungkin penghematan yang diperoleh tidak begitu besar untuk tiap transaksi. Namun, karena saya beberapa kali berbelanja memakai QR Code, maka jika direkap, nilai diskonnya lumayan banyak juga.
Transaksi elektronik dengan QR Code sejatinya bikin pihak penjual maupun pembeli sama-sama happy. Dengan memakainya, penjual bisa melakukan pencatatan pembukuan lebih mudah, tak perlu lagi khawatir mendapat uang palsu, dan tak usah repot menyiapkan uang recehan untuk kembalian.
Sementara, bagi pembeli, transaksi elektronik menawarkan kemudahan, kecepatan, dan keamanan, serta promo tertentu yang tentunya terlalu sayang untuk dilewatkan.
Alhasil, jika konektivitas sistem pembayaran ASEAN yang sekarang sedang dikonstruksi oleh Bank Indonesia dan bank sentral lainnya sudah berlaku di semua negara, maka transaksi tersebut bakal jauh lebih mudah lagi, terutama bagi para wisatawan, sekaligus mengangkat perekonomian di masing-masing negara di dalamnya.
Salam.
Referensi
https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2512123.aspx