Untuk mengatasi persoalan tersebut, ada baiknya, sebelum masuk ke pasar saham, seseorang mesti menentukan jati dirinya, apakah dia lebih cocok jadi seorang investor atau seorang trader. Hal ini memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.
Saya pribadi sudah melakukan hal ini jauh sebelum terjun ke pasar saham. Dari pengalaman yang didapat, saya lebih cocok jadi investor ketimbang trader. Bukan berarti saya "buta" sama sekali dengan jurus-jurus trading. Namun, saya merasa lebih nyaman saja memakai gaya investasi seorang investor.
Makanya, sejak awal berdagang saham, saya sudah mulai membaca laporan keuangan, serta memahami isinya sebaik mungkin. Saya mempelajari fundamental perusahaan, sebelum memutuskan membeli sahamnya.Â
Hal ini membikin saya agak tenang dalam berinvestasi. Sebab, walaupun harganya kerap berayun kencang, tetapi selama perusahaannya tidak terkena masalah apa-apa, saya masih aman memegang sahamnya.
Beda ceritanya jika saya memutuskan trading. Seperti halnya orang lain, saya pun dulu sempat tertarik mengeruk uang lewat trading harian. Biasanya saya masuk pada pagi hari, dan keluar pada siang hari. Hasilnya? Saya sukses mendulang kerugian! Hahaha. Pasalnya, meskipun sempat cuan, tetapi kalau dihitung-hitung, ternyata cuan yang saya peroleh ternyata kalah banyak dari loss saya!
Sejak saat itu, saya memahami batasan saya. Sampai sekarang, saya tidak lagi melakukan trading harian. Kapok. Selain analisisnya lumayan rumit, saya merasa tidak punya waktu, karena sekarang saya lebih fokus mengurus bisnis saya. Biarpun begitu, ternyata investasi yang saya lakukan lebih menghasilkan untung ketimbang trading.
Tentu saja itu hanya cerita saya saja. Cerita orang lain mungkin beda. Mungkin saja ada orang yang sejak awal sudah memutuskan menjadi trader. Jika memang baginya melakukan trading begitu menyenangkan dan sanggup memberikan cuan yang diharapkan, maka boleh jadi, menjadi seorang trader adalah "jalan ninja"-nya.
Dari uraian di atas tentu bisa dipahami bahwa investor dan trader sebetulnya mempunyai tujuan yang sama, yakni berharap memetik cuan dari pasar saham. Hanya strategi yang dipakainya saja, yang berbeda.Â
Alhasil, jika ditanya lebih enakan mana, jadi seorang investor ataukah trader saham? Jawabannya berpulang pada panggilan jiwa-nya masing-masing.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H