Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Tapering Off The Fed Bikin IHSG "Merinding"?

27 September 2021   07:00 Diperbarui: 27 September 2021   15:28 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua The Fed Jerome Powell/ Sumber: https://www.beritasatu.com

Strategi Investasi

Tapering jelas bukan isu yang sepele, mengingat kebijakan ini bakal berdampak kuat terhadap pergerakan IHSG. Makanya, perlu dilakukan strategi khusus untuk menghadapinya. 

Strategi awal yang mesti diperhatikan ialah menyediakan uang tunai yang cukup. Alasannya? Jika tapering ternyata menyebabkan harga saham bergelimpangan seperti yang terjadi pada tahun 2013 kemarin, maka investor masih mempunyai modal untuk membeli saham bagus di harga bawah.

Tidak ada patokan yang pasti untuk menentukan besaran uang tunai yang mesti disiapkan. Namun, kebijakan yang diterapkan oleh Warren Buffett dalam mengelola portofolio investasinya bisa dicontoh. Yaitu alokasikan uang tunai sekitar 15% dari total aset yang diinvestasikan. Contohnya, jika seseorang menginvestasikan uang sebesar 100 juta di pasar saham, maka ia mesti menyiapkan uang 15 juta sebagai cadangan. Uang tadi hanya didiamkan saja, selama tidak terjadi sesuatu yang buruk di pasar saham. Uang tersebut baru akan digunakan manakala ia ingin melakukan averaging down, atau membeli saham tertentu yang sedang terdiskon.

Strategi lainnya adalah melakukan rotasi terhadap portofolio. Sewaktu terjadi penurunan IHSG, saham-saham yang tergolong komoditas dan punya utang yang besar umumnya bakal jatuh cukup dalam. 

Penurunannya bisa mencapai 50% atau bahkan lebih! Makanya, jika tidak ingin menanggung loss yang dalam, maka investor sebaiknya mengurangi atau menjual saham-saham demikian. Uang hasil penjualannya kemudian dibelikan saham lain yang cenderung defensif, supaya investasinya bisa bertahan menghadapi masa-masa sulit.

Tapering The Fed sebetulnya bukan isu yang mesti ditakuti. Pada tahun-tahun sebelumnya, The Fed sudah pernah melakukan kebijakan tersebut, dan bukannya mustahil kebijakan tadi pun bakal diterapkan manakala terjadi krisis lain pada masa depan. 

Biarpun begitu, setelah tapering berlalu, toh pasar saham masih terus berkembang dari waktu ke waktu. Jadi, daripada terus dibayangi rasa takut, lebih baik investor menjalani kegiatannya seperti biasa saja, sambil terus bersikap antisipatif dan waspada.

Salam.

Referensi: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun