Pada tahun kedua, omsetnya meningkat menjadi 80 juta dengan laba 10 juta rupiah. Pada tahun berikutnya, omsetnya terus bertumbuh sebesar 100 juta dengan laba 12 juta rupiah.
Angka-angka itu baru bisa diketahui kalau Rudi rutin membuat laporan keuangan. Makanya, untuk menilai bertumbuh-tidaknya sebuah bisnis, pelaku bisnis wajib membikin Laporan Laba Rugi secara konsisten.
Laporan lain yang juga patut dicermati ialah Neraca. Neraca adalah laporan yang menampilkan semua aset (kekayaan), liabilitas (utang), dan ekuitas (modal) yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Neraca dapat diibaratkan sebagai sebuah "benteng" sebab di dalam Neraca, kita bisa mengetahui daya tahan sebuah bisnis.
Neraca yang kuat memperlihatkan jumlah liabilitas yang lebih rendah dibandingkan ekuitasnya. Sebaliknya, neraca yang lemah jumlah liabilitasnya lebih tinggi daripada ekuitasnya. Apabila sebuah bisnis mempunyai neraca yang lemah seperti ini, maka bisnisnya berpotensi mengalami kebankrutan.
Oleh sebab itu, pelaku bisnis patut mewaspadai tingginya angka liabilitas. Jika ingin bisnisnya bertahan lama, maka pelaku bisnis mesti pandai-pandai menekan liabilitas bisnisnya sebaik mungkin. Jangan sampai, karena liabilitasnya di luar kendali, maka bisnis yang dijalankan terancam bubar.
Laporan lain yang juga tidak kalah penting ialah Laporan Arus Kas. Laporan ini memuat semua informasi tentang uang masuk dan keluar dalam satu periode.Â
Bagi pelaku bisnis, laporan ini bisa menjadi sumber informasi yang menunjukkan kesehatan keuangan dari bisnis yang dijalankan.
Bisnis yang sehat biasanya mampu menghasilkan kas yang berlimpah. Dengan kas yang banyak demikian, sebuah bisnis bisa melunasi liabilitas, melakukan ekspansi, atau membagikan dividen kepada pemilik bisnis.Â
Makanya, untuk memastikan bahwa sebuah bisnis dapat bertahan, pelaku bisnis wajib memantau setiap rupiah yang mengalir masuk dan keluar dari kasnya.
Mungkin penjelasan tersebut hanyalah sedikit pelajaran yang bisa diambil dari pasar saham. Bagi pelaku bisnis, pasar saham boleh diibaratkan sebagai sebuah sekolah, karena di dalamnya tersedia beragam jenis bisnis yang bisa dipelajari strateginya.Â
Alhasil, dengan meniru model bisnis demikian, pelaku bisnis bisa mengetahui cara mengembangkan sebuah bisnis sebaik mungkin.