Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dagang Saham Bisa Jadi "Penghasilan Sampingan" yang Menjanjikan?

18 Januari 2021   07:00 Diperbarui: 18 Januari 2021   14:38 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi saham/ sumber: www.ft.com

Warren Buffett tak hanya dikenal sebagai investor yang hebat, tetapi juga "motivator" yang inspiratif. Disebut "motivator" karena ia kerap memberikan "petuah" yang sangat layak disimak dan diamalkan. Salah satunya ialah "petuah" yang berbunyi: "Never depend on single income. Make investment to create a second source." 

Walaupun hanya terdiri atas dua kalimat, namun "petuah" ini adalah salah satu kunci penting dalam membangun fundamental keuangan. Wajar, menurut sudut pandang Buffett, kalau seseorang hanya mempunyai satu sumber penghasilan saja, maka hal itu merupakan sesuatu yang "berbahaya". Sebab, kalau satu-satunya sumber penghasilan tadi hilang, maka seseorang bakal sulit bertahan hidup. 

Warren Buffett/ sumber: economictimes.com
Warren Buffett/ sumber: economictimes.com
"Petuah" tadi kemudian jadi terasa relevan pada situasi sekarang, terutama setelah terjadi Pandemi Covid-19. Hal ini bisa dipahami, mengingat sepanjang tahun kemarin, ada begitu banyak orang, yang terpaksa kehilangan mata pencaharian karena perusahaan tempat mereka bekerja bangkrut atau tutup sementara waktu. 

Hilangnya mata pencaharian tadi pastinya menjadi masalah besar, karena belum tentu yang bersangkutan bisa langsung memperoleh pekerjaan baru. Wajar, ketika perekonomian sedang "limbung", lapangan kerja umumnya jadi sangat terbatas. Alhasil, orang-orang yang terkena PHK mungkin saja harus menunggu cukup lama, katakanlah berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, sebelum dapat bekerja kembali.

Memperoleh "Penghasilan Sampingan" lewat Investasi

Peristiwa "menyakitkan" tersebut mungkin mulai berlalu. Namun, bukan berarti tidak ada pelajaran berharga yang bisa diambil darinya. Yakni, seperti yang disampaikan Buffett, apapun jenis pekerjaan anda, milikilah "penghasilan sampingan". Penghasilan inilah yang bakal mem-backup keuangan anda manakala anda terpaksa kehilangan mata pencaharian anda.

"Penghasilan sampingan" ini bisa bermacam-macam wujudnya. Salah satunya adalah investasi saham. Biarpun disebut sebagai instrumen investasi yang berisiko tinggi, namun kalau memahami dan mempraktikkan strategi yang tepat, maka bukan mustahil, investasi saham bisa memberikan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan.

Investasi saham/ sumber: www.ft.com
Investasi saham/ sumber: www.ft.com
Belum lama ini, seorang teman bercerita bahwa matanya mulai "terbuka" setelah ia mencoba berinvestasi saham. Sejatinya ia merupakan seorang staf yang sehari-hari bekerja di sebuah kementerian. Penghasilan utamanya sepenuhnya berasal dari gaji yang diterimanya setiap akhir bulan.

Pekerjaan tersebut sebetulnya sudah memberinya stabilitas keuangan. Namun, karena biaya hidupnya cenderung meningkat dari waktu ke waktu, ia kemudian mulai terpikir mencari "penghasilan sampingan". Hal inilah yang kemudian membikinnya "dilema", mengingat ia tidak punya waktu lagi untuk bekerja di luar jam kantor. 

Pasalnya, seluruh waktunya sudah habis terpakai untuk bekerja, mengingat pekerjaannya memang menuntut loyalitas yang tinggi, karena pada waktu-waktu tertentu, ia bisa lembur bahkan pada weekend sekalipun!

Meski begitu, pada suatu hari, ia melirik investasi saham. Investasi yang katanya sedang digandrungi anak muda ini memang cukup mudah dilakukan: tinggal beli saham, simpan dalam jangka waktu tertentu, dan kalau sudah "cuan" banyak, baru jual. Sesederhana itu!

Alhasil, sejatinya memang tidak ada yang ruwet dalam berinvestasi saham. Semuanya bisa dilakukan di sela pekerjaan. Bahkan, investor tidak perlu repot memantau harga sahamnya terus--menerus. Asalkan saham yang dipilih memang bagus, tanpa perlu dipantau sekalipun, investasi yang dilakukan bisa berjalan aman dan bertumbuh dengan baik dalam jangka panjang. 

Selain itu, potensi keuntungannya juga bisa lebih besar dan relatif cepat diperoleh. Alhasil, dengan mempertimbahkan semua hal tersebut, ia pun memutuskan berinvestasi saham kecil-kecilan.

Nah, mujurnya, ia membeli saham tepat ketika IHSG sedang dalam tren bullish. Maka, jangan heran kalau saham yang dipilihnya menunjukkan performa yang sangat bagus. 

Meskipun tidak melakukan analisis yang mendalam, namun investasinya ternyata mampu menghasilkan keuntungan di atas 10%. Sampai sekarang, ia masih menyimpan saham-saham yang dibelinya pada bulan Oktober 2020 kemarin, dan ia sanggup menutup cerita investasinya pada akhir tahun dengan begitu manis.  

Setelah merasakan sendiri berinvestasi saham, kini ia berkata kepada saya bahwa ia akan menjadikan saham sebagai "penghasilan sampingan"-nya. Ia tetap bekerja seperti biasa, tetapi ia juga mem-backup mata pencahariannya lewat investasi saham yang dilakukannya.

Mulai Berinvestasi Saham Sewaktu Masih Muda

Walaupun bisa menjadi "bantalan" keuangan yang baik, namun investasi saham belum tentu cocok dilakukan untuk semua orang. Biasanya investasi ini kurang pas untuk orang-orang yang mempunyai profil risiko konservatif alias "cari aman". 

Pasalnya, fluktuasi harga saham, yang terkadang bisa begitu liar, mungkin membikin orang tersebut mudah cemas atas keselamatan investasinya. Makanya, kalau ada orang yang membeli saham, dan kemudian menjadi sulit tidur karena memikirkan naik-turunnya harga saham yang dimilikinya, maka itu artinya saham bukanlah pilihan yang tepat untuknya.

Selain itu, saham juga lebih cocok sebagai investasinya anak muda. Maklum, untuk memperoleh hasil investasi yang optimal dari saham, dibutuhkan waktu yang panjang, katakanlah berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. 

Oleh sebab itu, meskipun tidak menutup kemungkinan untuk orang-orang yang sudah tua, namun investasi ini lebih pas dicoba untuk anak muda, yang notabenenya masih mempunyai banyak waktu untuk melihat portofolionya bertumbuh dengan maksimal.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun