Meskipun sampai sekarang tetap memegang sahamnya, namun ia tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya bisa menunggu beberapa tahun ke depan, seraya berharap harganya "merangkak" naik agar ia terbebas dari "bayang-bayang" kerugian!
Biarpun sudah menjadi favorit selama bertahun-tahun, namun dalam situasi sekarang, berinvestasi di saham rokok ternyata bisa menimbulkan "dilema" tersendiri. Di satu sisi, harganya sudah sangat murah dan perusahaannya masih untung, sehingga cukup menarik dibeli.Â
Namun, di sisi lain, prospeknya dalam jangka panjang tampak "suram", mengingat bakal terjadi kenaikan tarif cukai rokok pada tahun-tahun berikutnya, yang dikhawatirkan dapat menggerus laba yang dicetak perusahaan.Â
Oleh sebab itu, sebelum memutuskan berinvestasi di saham rokok, sebaiknya kita membuat pertimbangan sematang mungkin agar terhindar dari penyesalan pada kemudian hari.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H