Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengukur Keperkasaan "Otot" IHSG pada Bulan Desember

30 November 2020   07:03 Diperbarui: 30 November 2020   10:46 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo/ sumber: bisnis.com

Hal inilah yang membikin investor galau memasuki pasar saham. Makanya jangan heran, sebelum voting dilakukan investor cenderung bersikap "wait and see". Mereka ingin mendapat kepastian terlebih dulu soal sosok presiden terpilih yang bakal memimpin Amerika Serikat berikutnya.

Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden/ sumber: cnbc.com
Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden/ sumber: cnbc.com
Kepastian itu akhirnya didapat setelah Joe Biden menang pilpres secara Electoral Vote. Tanpa perlu waktu yang lama, IHSG pun ikut "melejit" bersama bursa saham dari negara lain dalam "menyambut" kemenangan Biden. Alhasil, investor asing yang sebelumnya keluar dari pasar modal Indonesia kembali "mengguyur" IHSG dengan uang triliunan rupiah.

Kemenangan Biden memang memberi "angin segar" bagi pasar saham dunia, termasuk Indonesia, mengingat investor memprediksi bahwa kebijakan yang bakal dijalankannya tidak segalak Trump. Oleh sebab itu, investor bisa merasa lebih aman menanamkan modalnya ke pasar saham negara-negara tertentu yang sebelumnya begitu rentan terimbas perang dagang yang digelorakan Trump.

3. Efek Vaksin Covid-19 

Pada bulan ini, dua perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, yaitu Moderna dan Pfizer mengumumkan bahwa tingkat efektivitas vaksin yang mereka ciptakan mencapai 95%. Kabar ini tentu saja "memompa" harapan masyarakat dunia untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.

Vaksin Covid-19/ sumber: kompas.com
Vaksin Covid-19/ sumber: kompas.com
Kabar ini juga ikut "menghijaukan" IHSG. Kepercayaan diri investor bahwa perekonomian Indonesia bakal pulih dalam waktu dekat pun mulai muncul. Jadi, jangan heran walaupun laporan keuangan terbaru yang dipublikasikan emiten masih memerah, namun investor banyak memborong saham-saham tertentu yang dinilai masih murah.

Penguatan IHSG Bakal Berlanjut pada Bulan Desember?

Pertanyaan di atas cukup sulit dijawab mengingat belum ada sentimen positif lain yang "berembus" di pasar saham Indonesia. Meski begitu, jika menengok sejarahnya pada bulan Desember, IHSG biasanya bakal mengalami kenaikan. 

Hal ini bisa terjadi karena manajer investasi umumnya melakukan "window dressing". "Window dressing" dilakukan dengan cara menjual saham-saham yang merugi, dan membeli saham-saham lain yang berpotensi menghijau.

Hal ini dilakukan demi "mempercantik" portofolio yang dimiliki sebelum ditunjukkan kepada nasabahnya. Alhasil, dengan adanya "window dressing" IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan rally, meskipun pada level yang terbatas.

Window dressing/ sumber: economictimes.com
Window dressing/ sumber: economictimes.com
Hal lain yang juga mesti dipertimbangkan ialah jumlah hari perdagangan yang terpotong akibat diberlakukannya cuti bersama. Harus diakui, akibat terjadinya pandemi Covid-19 membuat  perdagangan saham mengalami perubahan jadwal, mulai dari durasi perdagangan hingga waktu efektif bursa. Jika pada tahun-tahun sebelumnya, bursa saham tanah air tutup jelang akhir tahun, namun pada tahun ini penutupan tadi dilakukan lebih dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun