Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inilah "Shortcut" dalam Memahami Laporan Tahunan Perusahaan

6 November 2020   07:03 Diperbarui: 6 November 2020   09:51 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Catatan Auditor/ sumber: https://diklat-indonesia.com

Kriteria saya dalam memilih saham sebetulnya cukup sederhana. Saya biasanya mengincar saham yang mempunyai pertumbuhan laba yang kuat dengan valuasi harga yang murah. Saham semacam ini bisa "dilacak" dengan berbagai cara, mulai dari menggunakan aplikasi stockscrenner hingga membaca artikel bisnis.

Apabila sudah menemukan saham yang sesuai dengan kriteria tadi, maka saya akan mulai melakukan riset. Saya akan mencari informasi sebanyak mungkin tentang saham tersebut, supaya lebih yakin membeli sahamnya. 

Di antara sekian banyak yang bisa ditelusuri, Laporan Tahunan adalah sumber yang wajib dibaca. Dari situlah saya bisa mengenal perusahaan lebih dekat, mulai dari sektor usahanya, jajaran manajemennya, hingga kondisi keuangannya.

Meskipun penting dipahami, namun tidak semua bagian di dalam laporan tahunan perlu dicermati. Cukup perhatikan beberapa bagian saja. Sebab, beberapa bagian itulah yang umumnya memuat informasi penting tentang fundamental perusahaan. 

Ilustrasi Shortcut (Jalan Pintas) | Sumber: https://ericchester.com
Ilustrasi Shortcut (Jalan Pintas) | Sumber: https://ericchester.com
Nah, apa saja bagian-bagian yang patut dipelajari tersebut? Adakah sebuah "shortcut" untuk memahaminya? Berikut ulasannya.

1. Ikhtisar Keuangan

Sesuai dengan judulnya, ikhtisar keuangan merupakan ringkasan perjalanan keuangan yang dialami perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Ikhtisar keuangan umumnya menampilkan pertumbuhan yang terdapat di dalam neraca, laporan laba-rugi, arus kas, dan rasio-rasionya. 

Pertumbuhan tadi biasanya disajikan dalam bentuk tabel, sehingga kita dapat mengetahui perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun.

Contoh Ikhtisar Keuangan | sumber: https://casgroup.co.id
Contoh Ikhtisar Keuangan | sumber: https://casgroup.co.id
Saat membaca bagian ini, saya selalu tertarik mencermati pertumbuhan laba dan jumlah utang yang dimiliki perusahaan. Saham favorit saya biasanya mempunyai angka penjualan dan laba yang meningkat, sementara jumlah utangnya mengalami penurunan dari waktu ke waktu. 

Ini artinya perusahaan bertumbuh secara sehat, sehingga mampu menghasilkan laba dan sanggup membayar utang. Alhasil, dalam jangka panjang, apabila saya berinvestasi di saham yang mempunyai kinerja keuangan yang bagus tersebut, maka portofolio saya berpeluang bertumbuh dengan baik. 

2. Profil Manajemen

Kinerja yang apik tersebut tentu bisa terjadi berkat kepiawaian manajemen dalam "menahkodai" perusahaan. Makanya, selain angka-angka yang tercantum di laporan keuangan, kita juga mesti berkenalan dengan jajaran manajemennya. Dari situlah kita bisa menilai kualitas para manajemennya dalam mengembangkan perusahaan.

Ilustrasi Manajemen/ sumber: https://www.kent.ac.uk
Ilustrasi Manajemen/ sumber: https://www.kent.ac.uk
Penilaian tadi bisa dilakukan dengan membandingkan kinerja yang terdapat di laporan keuangan dengan masa jabatan yang diemban manajemen. Saya umumnya menyukai perusahaan yang dikelola oleh jajaran manajemen yang memiliki masa bakti yang panjang, katakanlah di atas 3 tahun. 

Dari situ saya bisa membaca kemampuan manajemen tadi dalam memimpin perusahaan. Apabila selama menjabat, perusahaan mampu menunjukkan kinerja yang bagus, maka manajemen tadi mampu melanjutkan prestasinya pada masa depan. Alhasil, dengan berinvestasi di perusahaan yang dikelola oleh manajemen demikian, maka peningkatan harga sahamnya sangat mungkin terjadi. 

3. Profil Perusahaan

Selain profil manajemen, profil perusahaan juga menarik diperhatikan. Di bagian ini terdapat berbagai macam informasi tentang perusahaan, mulai dari sejarah berdirinya, bidang usahanya, hingga deretan prestasinya. Makanya, dengan membaca profil perusahaan, kita bisa menyelami seluk-beluk perusahaan secara lebih spesifik.

Khusus di bagian ini, saya biasanya memperhatikan sejarah perusahaan. Alasannya sederhana. Sejarah perusahaan yang panjang menunjukkan bahwa perusahaan sudah melewati berbagai macam masalah bisnis, hingga mampu terus bertahan sampai sekarang. 

Ilustrasi Perusahaan/ sumber: https://www.weforum.org/agenda
Ilustrasi Perusahaan/ sumber: https://www.weforum.org/agenda
Selain itu, sejarah perusahaan juga menyingkap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam perusahaan. Perubahan yang dimaksud bisa berupa pergantian nama, penjualan produk terbaru, atau perubahan kepemilikan. 

Dari sini biasanya saya bisa melacak "kasus-kasus" tertentu yang pernah dialami perusahaan. Apabila pada masa lalu, saya menemukan bahwa perusahaan ternyata pernah tersangkut kasus hukum, dan kasus tadi masih berlanjut hingga sekarang, maka saya akan absen membeli sahamnya.

Alasannya? Karena kasus tersebut bisa membikin investasi saya berisiko tinggi, andaikan pengadilan sampai mempailitkan perusahaan tersebut pada kemudian hari. Untuk meminimalkan risiko tersebut, lebih baik memilih perusahaan yang bebas dari kasus hukum. 

4. Analisis Manajemen terhadap Kinerja Perusahaan

Jika ingin mengetahui penjelasan lebih detail tentang laporan keuangan tahunan, maka kita bisa membaca bagian analisis manajemen. Saya menyukai bagian ini karena bisa menemukan sebab-sebab yang memengaruhi fundamental perusahaan. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, saya umumnya akan langsung mencari informasi seputar laporan laba rugi. 

Bagian awal yang saya selidiki ialah bagian topline alias penjualan yang berhasil dicetak perusahaan. Di bagian ini, terdapat beberapa informasi, seperti persentase pertumbuhan penjualan dan asal-muasal penjualan. 

Bagi saya, informasi ini begitu penting karena saya harus tahu dari mana saja angka penjualan dihasilkan. Apabila mengetahui sumbernya, maka saya bisa membaca prospeknya dalam jangka panjang.

Ilustrasi Analisis Laporan Keuangan/ sumber: https://www.asiacommerce.id
Ilustrasi Analisis Laporan Keuangan/ sumber: https://www.asiacommerce.id
Selain laporan laba-rugi, saya juga menyoroti analisis di laporan neraca, terutama soal utang yang dimiliki perusahaan. Dalam menjalankan usahanya, bukan hal yang aneh apabila perusahaan mempunyai utang kepada pihak lain. Meski begitu, tidak semua utang dapat memberi dampak yang positif bagi perusahaan.

Ada jenis utang tertentu yang kalau terus-menerus ditimbun, malah bisa menyebabkan masalah besar untuk perusahaan pada kemudian hari. 

Contohnya adalah utang bank. Utang bank adalah utang yang "berbahaya", mengingat ada bunga atau denda yang mesti dibayarkan. Bunga atau denda ini nantinya akan dicatat sebagai beban keuangan di laporan keuangan. Jika beban keuangannya banyak, maka laba yang diperoleh perusahaan akan tergerus, dan hal itu tentu saja bakal menjatuhkan harga sahamnya.

Makanya, saham-saham yang saya pilih umumnya mempunyai utang bank yang sedikit. Saya enggan berinvestasi di saham perusahaan yang gemar menumpuk utang bank. Saya tidak ingin bunga bank tersebut menggerogoti laba perusahaan yang notabenenya merupakan hak dari pemegang saham.

5. Catatan Auditor

Setiap tahun laporan keuangan yang dibuat manajemen bakal diaudit. Audit tadi dilakukan untuk memastikan bahwa data yang ditampilkan di laporan keuangan tersebut sudah tepat dan sesuai dengan kaidah akuntansi. Apabila semuanya sudah benar, maka auditor akan mencantumkan kata wajar dalam catatannya. 

Ilustrasi Catatan Auditor/ sumber: https://diklat-indonesia.com
Ilustrasi Catatan Auditor/ sumber: https://diklat-indonesia.com
Namun demikian, di sejumlah kasus, auditor mendapati kejanggalan-kejanggalan tertentu yang tertera di laporan keuangan. Kejanggalan inilah yang harus diwaspadai karena manajemen terindikasi melakukan manipulasi laporan keuangan. 

Tentu saja kejanggalan ini menunjukkan bahwa ada yang tidak beres pada perusahaan, atau jajaran manajemennya tidak menerapkan prinsip tata kelola yang baik dalam menjalankan perusahaan. 

Kalau menemukan kasus demikian, sebaiknya jangan beli sahamnya. Bukan ide yang bagus jika kita membeli saham yang dijalankan tanpa tata kelola yang baik. 

***

Membaca Laporan Tahunan memang membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Maklum, laporan tersebut biasanya terdiri atas 200-500 halaman, dan berisi tentang berbagai macam istilah keuangan yang terkesan ruwet. Alhasil, bagi orang yang malas baca, sebelum meliput Laporan Tahun, mungkin sudah muncul rasa "gumoh" terlebih dulu! 

Meski begitu, untuk memahami laporan tersebut dengan lebih baik, ternyata ada "shortcut" yang bisa dilakukan, yakni dengan memperhatikan 5 bagian penting seperti dijelaskan di atas. 

Alhasil, dengan melakukan "shortcut" tadi, setebal apapun Laporan Tahunan yang tersaji, beragam informasi penting tentang perusahaan, mulai dari profil usahanya hingga kondisi keuangannya, dapat diketahui dengan cepat, sehingga supaya kita dapat berinvestasi di perusahaan yang tepat, yang sanggup memberikan keuntungan dalam jangka panjang. 

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun