Dalam urusan nonton Drama Korea (drakor), saya memang kurang begitu "update" karena biasanya baru menyaksikannya justru setelah drakor tadi ditonton banyak orang dan jadi viral.Â
Makanya, jangan heran kalau ada beberapa drakor terkenal yang sempat saya lewatkan, seperti "Personal Taste" yang nge-hits pada tahun 2010 dan "Descendants of The Sun" yang booming pada tahun 2016.
Meskipun rilisnya sudah cukup lama, namun kedua drakor tadi baru saya nikmati pada tahun ini. Cukup "telat" memang, tapi bagi saya, hal itu tidak masalah.Â
Setidaknya dengan menyaksikannya, saya bisa mendapat hiburan yang menyenangkan dalam menjalani masa pandemi, sekaligus "mengamini" opini masyarakat bahwa drakor tersebut memang layak memperoleh apreasiasi.
Setelah merampungkan kedua drakor tadi, saya mencoba mencari beberapa drakor lain, yang sedang hangat dibicarakan banyak orang. Salah satunya adalah drakor "Crash Landing on You".Â
Drakor ini memang begitu banyak dibahas sepanjang tahun ini. Ketiklah judulnya di Google, maka kita akan menemukan ratusan artikel yang mengupasnya.
Hal ini bisa dimaklumi karena drakor ini dibintangi oleh aktor dan aktris terkenal, yakni Hyun Bin dan Son Ye-jin. Dalam drakor ini, Hyun Bin berperan sebagai Kapten Ri Jeong Hyuk, yang berasal dari kalangan elit militer Korea Utara; sementara, Son Ye-jin sebagai Yoon Se-ri, yang merupakan anak konglomerat dari Korea Selatan.
Kedua tokoh tadi terlibat konflik yang cukup pelik dalam upaya mempertahankan hubungan cintanya di tengah banyaknya perbedaan yang terjadi. Dari berbagai ulasan yang berseliweran di internet, kisah cinta di antara keduanya dinilai sukses mengaduk emosi dan menguras air mata.
Karena baru nonton beberapa episode, maka saya tentu belum bisa sampai pada kesimpulan tersebut. Meski begitu, tetap saja, saya tertarik menyaksikan drakor ini, terutama sewaktu melihat kiprah Yoon Se-ri sebagai seorang pebisnis.
Walaupun begitu mapan, namun Se-ri sepertinya enggan bergantung pada keluarganya. Ia memilih hidup mandiri dengan mendirikan perusahaan fashion-nya sendiri.
Pilihan tadi ternyata tepat, sebab perusahaan yang didirikannya menjadi sangat sukses. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan harga saham perusahaannya, yang diapresiasi oleh banyak investor.
Kabar kesuksesan Se-ri akhirnya sampai ke telinga ayahnya. Ayahnya, yang baru keluar dari penjara karena tersandung kasus beberapa tahun sebelumnya, mengundang semua anaknya dalam jamuan makan malam. Pada kesempatan itu, selain Se-ri, hadir pula kedua kakaknya, yang bertugas mengelola bisnis selama ayahnya mendekam di balik terali besi.
Acara tersebut tak hanya bertujuan menyambut kembalinya sang taipan, tetapi juga mengumumkan penerus bisnis. Kedua kakaknya Se-ri tentu saja berharap menjadi suksesor ayahnya, tapi mereka kemudian mesti kecewa karena ayahnya malah meminta Se-ri untuk menggantikan perannya sebagai pimpinan perusahaan.
Ayahnya menilai Se-ri lebih pantas menjadi pemimpin bisnis dibandingkan kedua kakaknya, yang dinilai kurang becus dalam mengelola perusahaan. Se-ri pun setuju, dan ini tentu saja menjadi "ancaman" bagi kedua kakaknya karena ia bermaksud me-"reshuffle" CEO yang kurang kompeten dalam bekerja, yang tak lain dan tak bukan adalah kakaknya sendiri.
Keputusan ayahnya tersebut memang cukup masuk akal, mengingat Se-ri merupakan seorang pebisnis yang kreatif. Hal ini bisa dilihat dari strategi marketing yang dilakukannya dalam meningkatkan omzet perusahaan.
Salah satunya ialah dengan bekerja sama dengan aktor sekaligus mantan kekasihnya, Cha Sang Woo, yang diperankan oleh Jung Kyung Ho. Status Cha Sang Woo sebagai aktor terkenal tentu saja akan menarik perhatian para paparazi, sehingga siapapun yang menjadi kekasihnya bakal mendapat sorotan.
Kondisi inilah yang kemudian "dimanfaatkan" Se-ri untuk memperkenalkan produknya. Makanya, jangan heran, Se-ri pun sengaja terlihat berjalan bersama sang woo.
Dalam waktu singkat, foto keduanya yang diambil oleh paparazi pun menjadi viral di tengah masyarakat. Dengan demikian, tanpa perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk beriklan, Se-ri bisa mempromosikan perhiasan yang dikenakannya dalam foto tersebut. Sungguh cerdik bukan?
Dalam mengelola bisnis, kreativitas demikan jelas dibutuhkan. Apalagi perusahaan yang dimiliki Se-ri bergerak di bidang fashion, yang jelas-jelas begitu dinamis.
Oleh sebab itu, agar dapat bertahan dan bertumbuh dengan baik, maka jangan heran kalau Se-ri sampai harus pintar membaca tren pasar dan mampu menciptakan sebuah ide marketing yang segar. Tanpa melakukan hal tersebut, produk-produk yang dijualnya mungkin akan kurang dilirik atau bahkan ditinggalkan oleh para penggemar.
Tak hanya ayahnya, para investor pun tentu ingin sosok pebisnis seperti Se-ri menjadi orang nomor satu di dalam perusahaan. Maklum, "nasib" sebuah perusahaan umumnya ditentukan oleh kualitas pemimpinnya.
Seperti yang banyak disebut dalam buku investasi, kualitas seorang pemimpin sebetulnya bisa diketahui lewat dua hal, yakni integritas dan kapasitas.
Integritas maksudnya sikap jujur yang ditujukkan oleh pemimpin kepada para pemegang saham. Meskipun bukan satu-satunya syarat yang menjamin kesuksesan sebuah perusahaan, namun kalau para pemimpinnya sering bersikap tidak jujur, maka kesuksesan fenomenal yang berhasil diraih hanya akan bertahan beberapa tahun saja. Selebihnya, perusahaan bakal terpuruk karena terus dihantam berbagai skandal yang melibatkan para pemimpinnya.
Sementara, kapasitas maksudnya kemampuan seorang pemimpin dalam mengelola perusahaan. Pemimpin harus mampu mengatasi berbagai masalah yang terjadi baik yang berasal dari internal maupun eksternal. Kapasitas seorang pemimpin diukur dari seberapa cepat dan tepat dalam menyelesaikan persoalan.
Jika dicermati secara sekilas, maka Yoon Se-ri mempunyai kualitas tersebut. Ia tangkas, cekatan, dan cerdik dalam menyelesaikan masalah, sehingga jangan heran, kalau ayahnya memberinya kepercayaan sebagai penerus bisnis.
Meski begitu, dalam urusan investasi, Se-ri sepertinya bukanlah investor yang terampil. Hal ini bisa dilihat sewaktu ia bercerita kepada Kapten Ri Jeong Hyuk bahwa ia pernah rugi 3 miliar won karena menyerahkan pengelolaan dananya kepada orang yang keliru. Kerugian itu bisa terjadi karena manajer investasinya salah membeli saham. Alhasil, alih-alih hijau, portofolionya justru banyak dihiasi warna merah.
Berdasarkan pengalaman saya dalam berinvestasi saham, saat seseorang salah memilih saham, dan menanggung kerugian, maka dananya tidak langsung menjadi nol dalam sekejab.
Kecuali perusahaan yang sahamnya dibeli dinyatakan bangkrut, maka dana yang diinvestasikan di saham sebetulnya masih bisa diselamatkan, tidak sampai habis sama sekali. Makanya, kerugian yang diderita oleh Se-ri terkesan janggal.
Walau begitu, terlepas dari ketidakakuratan informasi seputar investasi saham yang terdapat di dalamnya, "Crash Landing on You" tetap memikat untuk disaksikan. Sejak episode pertama, drama ini sudah sukses "membius" saya hingga larut ke dalam jalan ceritanya.
Karena drama ini, saya "dipaksa" meluangkan waktu dua jam pada malam hari untuk mengetahui kelanjutan kisah romantis yang terjalin antara Yoon Se-ri dan Kapten Ri Jeong Hyuk. Memang sungguh bikin penasaran!
Salam hangat.
