Satu fenomena menarik yang terlihat dalam peristiwa tumbangnya IHSG beberapa waktu lalu ialah aksi pembelian saham yang dilakukan secara masif oleh investor lokal.
Aksi tadi boleh dibilang cukup "heroik" karena mampu membendung kejatuhan pasar saham di tanah air setelah para investor asing memilih menjual sahamnya dengan nilai transaksi yang mencapai lebih dari 1 triliun rupiah.
Berkat aksi tersebut, IHSG yang anjlok 5% ke level 4800-an pada tanggal 10 September kemarin pelan-pelan mulai bangkit beberapa hari kemudian.
Jika dianalisis secara mendalam, maka pembelian besar-besaran yang dilakukan oleh investor lokal tersebut sejatinya mengisyaratkan 3 hal.
Yang pertama, investor lokal cukup yakin dengan situasi ekonomi Indonesia saat ini.Â
Meskipun sekarang perekonomian Indonesia sedang "dihantui" oleh resesi, namun investor lokal tampaknya mempunyai persepsi bahwa penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal berikutnya tidak bakal sedalam kuartal sebelumnya, yang mencapai angka -5,32%.
Alasannya, kebijakan "New Normal" yang dijalankan secara perlahan mampu "memompa" perekonomian di tengah masyarakat. Dengan demikian, perekonomian yang tadinya "macet" karena ada banyak aktivitas bisnis yang dihentikan pelan-pelan mulai bergerak kembali, dan hal itulah yang kemudian membuat perekonomian Indonesia memasuki tahap pemulihan.
Oleh sebab itu, kejatuhan IHSG akibat wacana PSBB di DKI hanya bersifat sementara sehingga investor lokal berani menampung saham yang dilepas oleh investor asing. Â
Yang kedua, investor lokal tampaknya memperkirakan bahwa "PSBB Jilid 2" tersebut mungkin saja berbeda dengan PSBB sebelumnya.Â
Perkiraan ini sebetulnya bersifat spekulatif. Maklum, saat Gubernur Anies mengumumkan wacana tersebut, tidak ada penjelasan yang cukup spesifik terkait pelaksanaannya. Gubernur Anies hanya menyebutkan bahwa PSBB seperti sebelumnya bakal kembali dilaksanakan mulai tanggal 14 September 2020.
Pengumuman tadi sontak memunculkan persepsi negatif di kalangan investor asing. Investor asing sepertinya khawatir bahwa perekonomian Indonesia akan lebih parah dengan diberlakukannya PSBB tadi. Alhasil, sehari setelah pengumuman tersebut disampaikan, IHSG langsung "terjun bebas".