Kedua, kalemlah ketika yang lain panik. Mungkin ini lebih gampang diucapkan daripada dilakukan. Namun, sikap ini justru menjadi "titik kritis" yang menentukan nasib investasi yang kita lakukan. Andaikan dulu saya cepat gusar menanggapi situasi pasar yang sedang "bearish", maka mungkin saja, kerugian yang saya alami bakal membengkak.
Ketiga, menyiapkan dana cadangan sama pentingnya dengan menyiapkan modal investasi. Saya cukup mujur karena masih punya dana cadangan, sehingga dalam situasi yang paling sulit sekalipun, saya masih bisa menggenggam saham-saham saya. Dengan demikian, sebelum memasukkan banyak uang ke pasar saham, sebaiknya kita memiliki dana cadangan yang cukup untuk berjaga-jaga.
Akhir kata, saya ingin mengutip satu kalimat dari seorang Fund Manager Fidelity, yakni Peter Lynch. Menyangkut soal investasi saham, dalam bukunya yang berjudul "Beating The Street", Lynch pernah berkata,
"Nobody can predict interest rates, the future direction of the economy, or the stock market. Dismiss all such forecasts and concentrate on what's actually happening to the companie in which you've invested."
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H