5. "Jebakan Saham Gorengan"
Yang juga perlu diwaspadai ialah pergerakan harga saham tanpa disertai sentimen apapun. Pergerakan harga ini, baik yang naik maupun turun, boleh disebut sebagai sebuah "anomali". Ada berbagai kemungkinan yang mendasari terjadinya "anomali" tersebut. Di antaranya adalah aksi "goreng-menggoreng saham" yang dilakukan oleh "bandar".
Aksi ini bertujuan menarik minat investor lain untuk membeli saham tertentu yang harganya sengaja "digelembungkan". Jika sudah banyak investor yang terpancing, maka "bandar" bisa leluasa melepas sahamnya di harga atas. Alhasil, dengan menjalankan aksi ini, "bandar" bisa meraup keuntungan besar di atas kerugian yang ditanggung investor lain.
Meskipun masih bisa dijumpai dalam transaksi harian, namun sekarang aksi tadi lebih mudah diketahui dan dicegah. Pasalnya, kalau ada pergerakan harga yang "aneh" pada suatu saham, maka Bursa Efek Indonesia akan memberlakukan suspensi transaksi, lalu menginvestigasi penyebabnya. Hal ini bertujuan melindungi investor dari jebakan "saham gorengan".
***
Di luar itu mungkin masih ada "jebakan" lain dalam investasi saham. Namun, di antara sekian banyak "jebakan" yang terdapat di pasar modal, hanya 5 "jebakan" di atas yang cukup sering saya dapati.
Dengan mengetahui "jebakan-jebakan" tadi, tentu kita bisa terhindari dari risiko yang sebetulnya bisa diantisipasi. Jangan sampai, karena abai terhadap beberapa "jebakan" di atas, maka investor justru langsung merugi saat mulai membeli saham.
Salam.
Referensi: kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H