Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ketika Erick Thohir Ingin Membentuk "Super Bank Syariah"

9 Juli 2020   07:31 Diperbarui: 9 Juli 2020   07:33 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pergerakan saham BRIS/ sumber: tradingview.com

Sementara, hal lain yang juga mesti diperhatikan adalah proses merger yang bakal dilaksanakan. Kalau ketiga bank tadi bukan perusahaan publik, maka proses merger tentu akan lebih mudah, sebab tidak perlu menarik semua saham yang beredar dan melakukan Go Private.

Namun, yang jadi persoalan, salah satu bank tadi, yakni BRI Syariah, sudah melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Oleh sebab itu, jika dimerger dengan bank lain, maka BRI Syariah mesti melakukan "tender offer".

"Tender offer" adala penawaran untuk membeli saham di atas harga pasar dengan pembayaran tunai, sekuritas, atau keduanya. Pembelian saham dengan harga premium tersebut mesti dilakukan agar investor mau melepas saham yang dipegangnya.

Kemungkinan terjadinya tender offer inilah yang kemudian membuat saham BRI Syariah begitu banyak "diserbu" investor. Kalau tender offer tadi jadi dilakukan, maka investor akan mendapat "capital gain" yang besar, karena BRI Syariah bersedia membeli sahamnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.

pergerakan saham BRIS/ sumber: tradingview.com
pergerakan saham BRIS/ sumber: tradingview.com
Namun, hal itu masih sebatas kemungkinan. Masih ada "skenario" lain yang mungkin saja terjadi, misalnya, bagaimana kalau bukan Bank Syariah Mandiri, melainkan BRI Syariahlah yang justru dipercaya menjadi pengelola utama dari super bank yang bakal dibentuk? Meskipun kecil peluangnya, namun hal itu mungkin bisa saja terwujud.

Wacana merger bank syariah sebetulnya sudah mengemuka sejak era Menteri BUMN sebelumnya. Namun, karena satu dan lain hal, wacana itu belum bisa diwujudkan. Setelah sekian lama, wacana itu kembali diembuskan oleh Erick Thohir.

Biarpun kini rencana merger tadi masih dikaji, namun Erick tampaknya mempunyai tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Jika tidak ada aral rintangan, maka pada tahun 2021, merger itu boleh jadi akan terlaksana, dan akan tercipta "super bank syariah" yang siap melayani masyarakat luas.

Salam.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun