Alhasil, lewat pencarian tadi, saya jadi tahu penyebab harga sahamnya susah naik selama bertahun-tahun. Semua itu bisa terjadi karena salah-satu ownernya sedang "tersangkut" kasus hukum. Saya pun batal membeli sahamnya, dan terhindar dari "jebakan batman".Â
3. Ingin mencari rekomendasi saham
Biasanya grup yang menawarkan rekomendasi saham adalah grup yang berbayar. Meskipun daftar saham yang direkomendasikan mungkin saja naik harganya, namun, kita tetap bersikap waspada.
Jangan cepat "terbius" oleh janji manis yang diberikan. Kita mesti bersikap kritis sebelum bergabung di dalamnya.
Alasannya sederhana saja. Kalau memang admin grup tadi betul-betul yakin bahwa saham yang direkomendasikan itu bakal naik harganya, mengapa ia mesti membikin grup berbayar? Mengapa ia tidak beli saja sahamnya secara diam-diam, karena toh harganya katanya bakal naik? Jadi, untuk apa ia terus memungut bayaran dari para membernya kalau memang saham-saham rekomendasinya begitu menguntungkan?
Hal inilah yang kerap saya pertanyakan, terutama kalau ditawari jadi member grup berbayar. Saya ingat dulu pernah mendapat tawaran demikian, tetapi saya tolak. Selain merasa ragu, saya juga menilai iurannya terlalu mahal, di atas 10 juta rupiah per tahun.
Sebab, kalau ternyata saham yang saya pilih itu naik harganya, maka keuntungan tadi menjadi milik saya, tetapi kalau rugi pun, saya anggap itu sebagai "ongkos sekolah". Â Â
Alhasil sampai sekarang, saya tidak pernah membeli saham berdasarkan rekomendasi orang lain. Jika ada media massa atau analis atau pialang saham yang memberikan rekomendasi saham tertentu yang saya lakukan ialah mengecek kondisi fundamental perusahaannya.
Kalau memang menurut saya menarik, Â saya akan mencari semua informasi tentang saham tadi, dan mungkin saja mempertimbangkan membelinya suatu saat nanti. Sebaliknya, jika fundamentalnya kurang begitu meyakinkan, maka, saya akan melewatkannya saja.
***