Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Cara Mendulang "Faedah" Saat Menganggur

13 Mei 2020   09:01 Diperbarui: 13 Mei 2020   10:28 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kursus online/ sumber: https://hafecs.id

"Bro, nanti kalau ada lowong kerja, tolong kasih kabar ya."

Demikian kutipan chat yang saya terima dari seorang kenalan. Saat membaca chat tersebut, jujur, hati saya terenyuh. Sebab, tanpa mengulik informasi lebih jauh, saya sudah bisa menebak kondisi ekonomi yang sedang dialaminya.

Sepertinya penghasilannya sedang "seret" akibat pandemi Corona yang sampai sekarang belum jelas ujungnya. Makanya, ia berupaya mencari pekerjaan apapun yang bisa menghasilkan cukup uang untuk bertahan hidup.

Harus diakui, dalam situasi krisis seperti sekarang, mencari pekerjaan adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Sebab, sangat sedikit perusahaan yang mau merekrut karyawan secara besar-besaran.

Yang ada justru sebaliknya. Perusahaan malah beramai-ramai memangkas jumlah karyawan agar bisa terus menjaga keberlangsungannya pada masa depan. Alhasil, jumlah pengangguran pun meningkat dalam beberapa bulan belakangan.

Jika karyawan yang terkena PHK tadi mendapat uang pesangon, maka, beban hidup yang mesti ditanggung tentu bisa ditekan sedemikian rupa. Sebab, uang tadi bisa dipakai untuk terus bertahan hidup hingga pandemi Corona berakhir.

Setelah itu, barulah karyawan yang bersangkutan menyusun strategi berikutnya; apakah akan mencari pekerjaan baru ataukah memulai bisnis kecil-kecilan.

ilustrasi phk/ sumber: https://news.detik.com
ilustrasi phk/ sumber: https://news.detik.com
Namun, yang jadi persoalan ialah karyawan di sektor informal yang belum tentu memperoleh uang pesangon saat tempat kerja mereka memberlakukan PHK. Jika skenario tadi sampai terjadi, maka, hal itu merupakan "pil pahit" yang mesti ditelan.

Walaupun hal itu terasa begitu menyakitkan, namun, tidak ada banyak hal yang bisa dilakukan. Karyawan tadi hanya bisa "menerima" kenyataan dan mengandalkan tabungan atau meminjam utang kepada orang lain untuk menyambung nyawa.

Meski begitu, menganggur bukan berarti kita menjalani kehidupan tanpa melakukan apapun. Saat mempunyai banyak sekali waktu luang, sebetulnya, ada hal-hal berguna yang bisa dikerjakan, sehingga bisa memberi "nilai tambah" ke dalam hidup kita. Berikut ialah 5 hal yang biasanya dilakukan untuk mengisi waktu luang secara produktif.

1. Mempelajari Ilmu Baru
Biarpun kegiatan belajar di sekolah selesai setelah kita dinyatakan lulus dan diwisuda, namun, pendidikan yang sesungguhnya terus berlanjut selamanya. 

Hal itu tentu bisa dimaklumi karena ada begitu banyak ilmu lain, yang belum kita ketahui di luar ruang kelas. Makanya, sangat disayangkan kalau kita menghabiskan banyak waktu luang yang kita miliki tanpa berkeinginan mempelajari ilmu tersebut.

Sekarang kegiatan belajar juga tidak harus dilakukan dengan datang ke kelas atau bertemu dengan guru secara langsung. Kita bisa memanfaatkan teknologi agar bisa mengakses ilmu yang kita minati. Harga yang mesti kita keluarkan untuk memperoleh ilmu tadi pun beragam, mulai dari yang gratis hingga berbayar.

ilustrasi kursus online/ sumber: https://hafecs.id
ilustrasi kursus online/ sumber: https://hafecs.id
Materi pelajaran yang saya sukai ialah semua topik tentang investasi. Biarpun materi yang tersedia di internet umumnya sudah diketahui, namun, saya selalu saja mendapat sesuatu yang baru setiap kali saya mempelajarinya.

Selain itu, terkadang informasi yang disampaikan juga mampu menyegarkan ingatan saya tentang "jurus investasi" yang pernah saya dengar dan pelajari sebelumnya. Alhasil, pemahaman saya jadi bertambah dalam.

Kegiatan ini mungkin terkesan membosankan, sebab kita hanya duduk dan menyimak beberapa jam. Namun, bagi saya, hal itu begitu bernilai, sebab, kalau saya mempraktikkan jurus investasi yang diajarkan dan ternyata memberikan keuntungan yang besar, maka, uang yang saya habiskan untuk mempelajari hal itu akan mencapai titik impas, atau bahkan lebih!

Sebaliknya, kalau gagal pun, saya jadi tambah pengalaman bahwa "jurus" itu ternyata belum tentu cocok untuk saya. Oleh sebab itu, memperlajari sesuatu, terutama yang menjadi minat kita, bisa menjadi sebuah kegiatan yang bermanfaat di sela-sela waktu kosong.

2. Mempererat Hubungan
Menyapa teman lama, menanyakan kabar masing-masing, atau mengucapkan selamat untuk kabar baik tertentu merupakan salah satu cara untuk menjalin silaturahmi. Jika sebelumnya tali silaturahmi antarteman sempat "putus" akibat kesibukan masing-masing, maka, kini kita mempunyai cukup waktu untuk menyambungnya kembali.

Tentu saja silaturahmi tadi mesti dilakukan dengan hati yang tulus. Hal ini akan lebih "menghangatkan" hubungan antarteman daripada sekadar mengabari seorang teman dengan membawa maksud tertentu, katakanlah untuk meminjam uang atau menawarkan sebuah produk.

Jika silaturami demikian dilakukan, maka, yang muncul jelas bukan kesan positif. Oleh sebab itu, jangan heran kalau kemudian teman tersebut memandang bahwa kita hanya menyapa kalau ada maunya saja!

ilustrasi hubungan pertemanan/ sumber: https://www.newstalkzb.co.nz
ilustrasi hubungan pertemanan/ sumber: https://www.newstalkzb.co.nz
Menjalin silaturahmi tak hanya mampu "menyalakan" kembali hubungan yang sebelumnya sempat redup. Namun, terkadang hal itu juga bisa memberi solusi atas masalah yang sedang kita hadapi.

Cukup sering saya mengalami hal ini. Dari yang awalnya sekadar saling sapa hingga berujung pada bisnis yang cukup menguntungkan. Tentu saja hal itu bukanlah tujuan utama yang ingin diwujudkan. Itu cuma "bonus" yang didapat dari menjalin hubungan baik dengan kawan tanpa disertai "agenda" terselubung.  

3. Menjaga Kebugaran Tubuh
Mengisi waktu senggang dengan berolahraga memang memberi sejumlah manfaat. Selain bisa mengusir rasa jenuh, hal itu juga meningkatkan sistem imun sehingga tubuh menjadi lebih kebal terhadap penyakit.

ilustrasi bersepeda/ sumber: https://immediate.co.uk
ilustrasi bersepeda/ sumber: https://immediate.co.uk
Saya pribadi senang melakukan beberapa olahraga ringan di sela-sela kesibukan. Saya cenderung menggabungkan olahraga tadi dengan kegiatan yang biasa saya lakukan sehari-hari.

Misal, saat berbelanja di supermarket, alih-alih naik motor, saya lebih suka pergi ke sana dengan berjalan kaki atau bersepeda. Biarpun di sekitar rumah ada yang dekat, namun, saya sengaja memilih supermarket yang letaknya agak jauh, biar tubuh saya lebih banyak gerak. Alhasil, dari kegiatan sederhana ini, ada sejumlah lemak yang dibakar, dan tubuh terasa lebih bugar.

4. Melakukan Hobi
Sejumlah orang memilih mengisi waktu luangnya dengan menekuni hobi. Seorang teman saya, misalnya, sejak pandemi Corona memaksanya berdiam di rumah, ia jadi rajin membikin masakan. Nyaris setiap hari, instastorynya dipenuhi foto-foto ketika ia sedang memasak.

Saat saya bertanya, ia menjawab bahwa memasak memang sudah menjadi hobinya sejak lama, dan ternyata hobi itu bisa membantunya mengusir rasa suntuk ketika ia harus berdiam sepanjang hari di rumah.

ilustrasi hobi/ sumber: https://elshinta.com
ilustrasi hobi/ sumber: https://elshinta.com
Jelas hal itu merupakan hobi yang "menyenangkan" dan "mengenyangkan" tentunya. Menyalurkan hobi memang membikin hidup terasa begitu bermakna, sebab ada kepuasan tertentu yang muncul sewaktu kita mengerjakannya. Hal inilah yang bisa memberi "warna" yang berbeda dalam rutinitas yang itu-itu saja.

5. Merintis Bisnis
Hobi yang ditekuni sekian lama ternyata bisa menjadi "ladang rezeki" kalau kita bersedia memasarkannya. Bagi yang senang membikin masakan, misalnya, hasilnya bisa ditawarkan kepada teman-teman atau keluarga.

Bagi yang suka menjahit, hasilnya dapat dijual secara offline atau online. Bagi yang gemar menggambar desain, hasilnya bisa menjadi portofolio, yang sewaktu-waktu dapat diperlihatkan kepada klien yang ingin membuat sebuah desain produk tertentu.

Semua hal itu adalah "bibit-bibit" bisnis potensial yang bisa menghasilkan uang yang lumayan jika dapat terus dikembangkan dengan baik.

ilustrasi usaha rintisan/ sumber: https://id.techinasia.com/
ilustrasi usaha rintisan/ sumber: https://id.techinasia.com/
Saya pribadi menjalankan sebuah bisnis yang dilakukan secara online. Saya memilih berdagang secara online karena ongkos yang mesti dikeluarkan terbilang kecil, tetapi imbal hasil yang didapat lumayan besar.

Sampai sekarang bisnis itu masih berlanjut tanpa memerlukan kehadiran saya secara langsung. Saya hanya perlu memeriksa tingkat keuntungannya secara berkala, sambil mencari bisnis lain yang menarik untuk dibeli pada kesempatan berikutnya.

***

Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan hal-hal yang produktif merupakan kegiatan yang mampu meningkatkan kapasitas diri. Hal itu tak hanya bisa menambah wawasan, tetapi juga dapat mengasah keterampilan dalam melakukan hal tertentu. Bahkan, kalau dikembangkan dengan serius, bukan mustahil, kegiatan sederhana yang dilakukan tadi dapat menghasilkan uang.

Jadi, daripada dipakai untuk rebahan saja di rumah atau bikin video prank yang tidak jelas, lebih baik waktu menganggur yang tersedia digunakan untuk mengembangkan kemampuan diri sendiri.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun