1. Mempelajari Ilmu Baru
Biarpun kegiatan belajar di sekolah selesai setelah kita dinyatakan lulus dan diwisuda, namun, pendidikan yang sesungguhnya terus berlanjut selamanya.Â
Hal itu tentu bisa dimaklumi karena ada begitu banyak ilmu lain, yang belum kita ketahui di luar ruang kelas. Makanya, sangat disayangkan kalau kita menghabiskan banyak waktu luang yang kita miliki tanpa berkeinginan mempelajari ilmu tersebut.
Sekarang kegiatan belajar juga tidak harus dilakukan dengan datang ke kelas atau bertemu dengan guru secara langsung. Kita bisa memanfaatkan teknologi agar bisa mengakses ilmu yang kita minati. Harga yang mesti kita keluarkan untuk memperoleh ilmu tadi pun beragam, mulai dari yang gratis hingga berbayar.
Selain itu, terkadang informasi yang disampaikan juga mampu menyegarkan ingatan saya tentang "jurus investasi" yang pernah saya dengar dan pelajari sebelumnya. Alhasil, pemahaman saya jadi bertambah dalam.
Kegiatan ini mungkin terkesan membosankan, sebab kita hanya duduk dan menyimak beberapa jam. Namun, bagi saya, hal itu begitu bernilai, sebab, kalau saya mempraktikkan jurus investasi yang diajarkan dan ternyata memberikan keuntungan yang besar, maka, uang yang saya habiskan untuk mempelajari hal itu akan mencapai titik impas, atau bahkan lebih!
Sebaliknya, kalau gagal pun, saya jadi tambah pengalaman bahwa "jurus" itu ternyata belum tentu cocok untuk saya. Oleh sebab itu, memperlajari sesuatu, terutama yang menjadi minat kita, bisa menjadi sebuah kegiatan yang bermanfaat di sela-sela waktu kosong.
2. Mempererat Hubungan
Menyapa teman lama, menanyakan kabar masing-masing, atau mengucapkan selamat untuk kabar baik tertentu merupakan salah satu cara untuk menjalin silaturahmi. Jika sebelumnya tali silaturahmi antarteman sempat "putus" akibat kesibukan masing-masing, maka, kini kita mempunyai cukup waktu untuk menyambungnya kembali.
Tentu saja silaturahmi tadi mesti dilakukan dengan hati yang tulus. Hal ini akan lebih "menghangatkan" hubungan antarteman daripada sekadar mengabari seorang teman dengan membawa maksud tertentu, katakanlah untuk meminjam uang atau menawarkan sebuah produk.
Jika silaturami demikian dilakukan, maka, yang muncul jelas bukan kesan positif. Oleh sebab itu, jangan heran kalau kemudian teman tersebut memandang bahwa kita hanya menyapa kalau ada maunya saja!