"Sejak ada wabah Corona, di kampung saya jadi banyak rampok, Pak."
Demikian cerita seorang bapak kepada saya ketika kami sedang duduk-duduk di pelataran bank. Saya sebetulnya tidak mengenal bapak itu, tetapi karena sikapnya yang sopan, saya pun mengajaknya ngobrol sejenak.
"Para perampok kebanyakan menyasar sejumlah mini market yang masih buka pada malam hari, Pak" lanjutnya. "Kondisinya kini masih rawan."
Biarpun belum bisa mengecek kebenarannya, namun, saya merasa bahwa apa yang diceritakan si bapak tadi ada benarnya. Dalam situasi yang serba susah seperti sekarang, bukan mustahil angka kriminalitas yang terjadi di masyarakat bakal bertambah. Buktinya, pada 11 April lalu, saya sempat melihat berita pembegalan motor yang terjadi di daerah Bintara, Bekasi.
Berita itu sontak bikin heboh karena lokasinya ternyata lumayan dekat dari rumah saya. Walaupun sedang diusut oleh kepolisian, sehingga kita belum tahu motif pelaku dalam melakukan hal itu, namun, boleh jadi, peristiwa tadi adalah "rambu-rambu" maraknya tindak kriminal yang bakal muncul akibat wabah Corona.
Jika dianalisis sebabnya, peristiwa tersebut mungkin saja bersumber dari minimnya mata pencaharian yang tersedia di masyarakat. Maklum, sejak Virus Corona menyebar di tanah air, laju bisnis jadi "tersendat". Tidak sedikit perusahaan yang terpaksa menghentikan usaha dan mem-PHK karyawannya.
Ingat video viral yang menggambarkan sejumlah karyawan Ramayana di Depok yang menangis histeris karena "dirumahkan" akibat toko tempat mereka mencari nafkah terpaksa tutup? Kejadian ini adalah satu contoh nyata terhentinya roda bisnis akibat wabah Corona. Di luar kejadian tadi, mungkin masih ada kasus lainnya, yang juga memperlihatkan hal yang sama.
Kalau hal ini terus berlanjut, bisa saja, akan ada banyak kekacauan yang muncul. Sebab, orang-orang yang susah mencari pekerjaan atau menganggur berpotensi melakukan apapun, termasuk tindak kriminal, untuk bertahan hidup. Jika hal itu sampai terjadi, "pekerjaan rumah" yang mesti diselesaikan pemerintah tentu akan "menggunung", mengingat wabah Corona tak lagi jadi persoalan kesehatan semata, tetapi juga sosial.
Memberikan Bantuan Ekonomi
Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menyalurkan bantuan ekonomi. Bantuan ekonomi dinilai lebih ampuh dalam jangka panjang daripada bantuan sosial, yang sifatnya sementara.