Agaknya investor melihat bahwa kasus Corona memang telah "merusak" pertumbuhan ekonomi global, sebagaimana yang dicemaskan sebelumnya. Jika tidak, mengapa The FED sampai menggunting suku bunga acuan sebanyak itu?
Meski begitu, langkah The FED kemudian diikuti oleh bank sentral lain, termasuk Bank Indonesia. Bank Indonesia bahkan sudah "mencuri" start dengan menurunkan suku bunga acuan hingga 4,75% pada tanggal 20 Februari lalu. Agaknya Bank Indonesia berharap penurunan tadi bisa memberi stimulus bagi melempemnya"= pertumbuhan ekonomi di Indonesia akibat teror virus Corona.
Bukan mustahil pemerintah akan menyuntikkan vitamin lain untuk menggenjot roda perekonomian. Belum lama ini, pemerintah bahkan memberi insentif berupa diskon tiket pesawat sebesar 50% bagi para turis yang ingin berwisata ke sejumlah tempat di Indonesia.
Pemberian insentif tadi perlu dilakukan untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata. Maklum, dalam kasus penyebaran Virus Corona, pariwisata adalah sektor yang paling "terpukul". Akibat "teror" Virus Corona, orang-orang enggan berwisata, sehingga hal ini menurunkan jumlah turis yang datang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia.
Jika hal ini terus berlanjut dalam jangka panjang, sejumlah daerah yang mengandalkan pariwisata sebagai "tulang punggung" ekonomi, seperti Bali dan Banyuwangi, bisa mengalami krisis. Secara otomatis, pendapatan negara pun akan berkurang, mengingat pariwisata adalah salah satu sektor yang menyumbang pendapatan yang besar bagi kas negara.
Harapan
Tentu saja kita semua berharap agar kasus virus Corona segera berlalu. Biarpun sampai sekarang belum ada vaksin yang bisa menangkal penyebaran virus ini, namun, semua upaya telah dilakukan dengan maksimal untuk membatasi wabah yang terjadi.
Berbagai stimulus juga telah diberikan oleh pemerintah, mulai dari penyediaan masker dengan harga terjangkau di gerai-gerai apotek, upaya penanganan medis bagi pasien yang terindikasi terkena Corona, hingga beragam kebijakan yang bisa "menggelorakan" perekonomian nasional.
Semua itu dilakukan untuk mempercantik kembali kondisi ekonomi Indonesia. Seperti paras rupawan yang dimiliki oleh Finalis Puteri Indonesia. Kita berharap, di tengah ketidakpastian akibat kasus Virus Corona, ada sebuah harapan bagi masa depan yang lebih baik.
Salam.
Referensi:
Beritasatu, Bisnis, Kompas