Semua layanan tadi tentu bisa berjalan maksimal kalau didukung oleh fasilitas kesehatan. Oleh sebab itu, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menekankan pentingnya kerjasama antarinstansi terkait dalam mewujudkan kualitas layanan medis yang prima untuk peserta jkn-kis.
"Kami harap, dengan pengembangan yang dilakukan ini, juga didukung oleh rumah sakit. Sehingga hal-hal yang selama ini menjadi keluhan peserta khususnya terkait keterbukaan informasi dapat segera teratasi. Kami mendorong rumah sakit lain dalam waktu dekat dapat menerapkan hal serupa. RSMS Purwokerto dapat menjadi role model penerapan komitmen peningkatan mutu dan kualitas layanan," kata Fachmi.
Sementara itu, Plt. Direktur RSMS Purwokerto, Yunita Dyah Suminar menjelaskan RSMS Purwokerto telah mengimplementasikan layanan terbaik untuk peserta jkn-kis. Sistem antrean online misalnya sudah dijalankan sejak tahun 2016 untuk menghindari antrean panjang pendaftaran pasien rawat jalan.
"Kami sangat terbuka dengan inovasi yang tujuannya untuk kemudahan serta peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien khususnya peserta JKN-KIS," ujar Yunita.
Penggunaan teknologi digital dalam mengurus administrasi peserta JKN-KIS memang sesuai tuntutan zaman. Biarpun sifatnya masih rintisan, boleh jadi, pada masa depan, teknologi tersebut akan menjadi andalan BPJS Kesehatan dalam menjangkau dan melayani para pesertanya.
Dengan semakin baiknya kualitas layanan yang diberikan, tingkat kepuasan peserta akan bertambah, sehingga akan ada lebih banyak orang yang tertolong secara medis berkat adanya layanan ini.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H