Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Investasi Itu Bernama "Shin Tae-Yong"

30 Desember 2019   09:01 Diperbarui: 30 Desember 2019   09:03 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurgen Kloop (sumber: inews.id)

Hasilnya? Sangat memuaskan! Di bawah komando Kloop, kini Liverpool memenangi banyak gelar dan menjelma menjadi tim yang amat ditakuti di Inggris dan Eropa!

Hal itulah yang mungkin menjadi salah satu pertimbangan PSSI saat menunjuk Shin Tae-Yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia selama empat tahun ke depan. Meskipun sempat menuai kontra dari sejumlah pihak, PSSI tetap pada keputusannya.

Seperti halnya Liverpool, PSSI ingin memberi pelatihnya banyak kesempatan untuk memperlihatkan kualitas kerjanya. Selebihnya, biarlah hasil yang berbicara.

Investasi Jangka Panjang

Keputusan PSSI dalam mendatangkan Shin Tae-Yong sebetulnya mirip dengan keputusan investor dalam membeli saham. Investor yang mempunyai horison jangka panjang biasanya akan menyimpan saham dalam waktu yang lama.

Investor ini sadar bahwa sebuah bisnis butuh waktu untuk bertumbuh. Kalau pertumbuhannya baik, tentu harga sahamnya akan naik.

Untuk mewujudkan hal itu, investor mesti memberi saham-saham yang dimiliknya banyak waktu. Semakin lama waktu investasi, semakin besar potensi keuntungan yang akan didapat.

ilustrasi kesabaran (sumber: thehealthy.com)
ilustrasi kesabaran (sumber: thehealthy.com)
Sayangnya tidak semua investor bisa sesabar itu. Teman saya, misalnya, kemarin memutuskan menjual saham BBRI setelah untung beberapa persen saja. Ia memang baru menjadi investor saham pada tahun ini, sehingga fluktuasi harga sering membikinnya gugup.

Saya takut harganya turun lagi, katanya. Sebelumnya, saham BBRI yang dibelinya memang sempat meluncur sekitar 8-9% dari harga beli.

Lama teman saya menunggu hingga harganya naik kembali. Hal ini mungkin membuatnya gelisah. Makanya, begitu harganya naik sedikit, ia langsung profit taking karena khawatir harganya besok bisa turun.

Sementara, saya justru enggan melakukan profit taking sedini itu. Saya sadar bisa kehilangan kesempatan untuk merealisasikan keuntungan jika harganya berbalik turun. Namun, saya memandang bahwa penurunan harga adalah kesempatan untuk membeli lebih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun