Ada saham-saham tertentu yang cocok diperdagangkan dalam jangka pendek, ada pula yang tepat disimpan untuk jangka panjang. Sebagai investor, kita mesti mengenalinya seteliti mungkin supaya investasi yang dilakukan bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal.
Dalam memilah dan memilih saham, saya biasanya mencermati sektor usahanya. Di Bursa Efek Indonesia terdapat sejumlah sektor, yakni (1) agriculture, (2) mining, (3) basic industry and chemicals, (4) miscellaneous industry, (5) consumer goods industry, (6) property, real estate, and building construction, (7) infrastructure, utilities, and transportation, (8) finance, dan (9) trade, service, and investment.
Kesembilan sektor tadi kemudian terbagi lagi ke dalam beberapa subsektor. Sektor agriculture, misalnya, terdiri atas sejumlah subsektor, yaitu (a) crops, (b) plantation, (3) animal husbandry, dan (4) fishery.
Pada masa depan, boleh jadi, sektor-sektor tadi akan bertambah jumlahnya. Sebab, sudah ada wacana bahwa perusahaan teknologi, seperti Gojek dan Tokopedia, berencana melakukan IPO. Jika hal itu terjadi, akan muncul sektor baru untuk mengelompokkan perusahaan-perusahaan teknologi tersebut.
Di antara kesembilan sektor tadi, saya cenderung menyukai saham-saham di sektor consumer goods industry dan finance untuk investasi. Alasannya? Karena produk yang dihasilkan perusahaan di sektor itu akan terus laku dalam situasi apapun. Baik ekonomi sedang baik maupun resesi, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di sektor tersebut dapat terus bertahan.
Selain itu, pertumbuhan perusahaan di sektor itu pun mantap dan solid dari waktu ke waktu. Coba perhatikan "perjalanan" harga saham ICBP dan BBCA berikut.
Meskipun termasuk bagus untuk investasi, bukan berarti, semua saham di sektor consumer goods industry dan finance boleh asal dipilih. Lagi-lagi investor mesti menyaring saham di sektor tersebut untuk menemukan yang terbaik.
Saran saya, pilihlah saham-saham dari perusahaan yang tata kelolanya bagus. Cermatilah reputasi pemiliknya. Di Bursa Efek Indonesia, ada perusahaan-perusahaan yang manajemennya punya reputasi baik.
Sebut saja Indofood, Unilever, Bank BCA, Bank BRI, dan Bank Mandiri. Perusahaan-perusahaan tadi diketahui dikelola oleh manajemen yang memiliki integritas dan kapasitas. Makanya, jangan heran, di lantai bursa, saham-saham dari perusahaan tersebut selalu menjadi "langganan" para investor.
Memiliki saham-saham dari perusahaan yang tata kelolanya baik ialah sebuah berkat. Ibarat mesin pencetak uang, saham-saham demikian bisa menghasilkan keuntungan besar apabila terus dipegang dalam jangka panjang.