Ketenangan tadi akhirnya membuahkan hasil. Sebab, sehari setelah rontok, harganya pelan-pelan naik. Potensi kerugian saya berkurang dan portofolio saya mulai pulih.
Pelajaran lainnya, lakukanlah diversifikasi saham secara terukur. Diversifikasi artinya investor menanamkan modalnya di beberapa saham. Jangan tempatkan semua dana di satu saham. Hal itu terlalu berisiko. Sebab, kalau kita salah bikin analisis, kerugian yang ditanggung bisa sangat besar.
Makanya, investor mesti menyebar modalnya di beberapa saham. Namun demikian, tentu investor tidak perlu membeli terlalu banyak saham. Cukup 5-10 saham. Jumlah itu dinilai ideal karena investor lebih mudah mengelolanya.
Saya pribadi memegang beberapa saham di portofolio saya. Saham-saham tadi berasal dari beberapa sektor, seperti aneka industri, barang konsumsi, dan pertambangan. Hubungan antarsektor sangat jauh. Dengan demikian, andaikan satu sektor terhantam krisis, sektor lain masih bisa selamat.
Pelajaran terakhir, dalam situasi yang serba "abu-abu" di bursa saham seperti saat ini, sebaiknya investor melakukan pembelian secara bertahap. Selalu sediakan uang tunai dalam jumlah yang banyak untuk mengantisipasi risiko.
Untuk hal itu, saya telah lalai. Saya memang sudah membeli saham secara bertahap, tetapi yang menjadi persoalan ialah saham yang saya beli tiba-tiba berbalik arah, sementara uang yang tersedia sudah habis dibelanjakan untuk membeli saham tersebut. Saham yang tadinya untung sekarang malah rugi. Sungguh pasar saham memang sulit sekali diprediksi!
Mungkin itulah sekelumit pengalaman sulit sewaktu saya berinvestasi saham pada bulan September ini. Meskipun begitu, bukan berarti investor lain pun bernasib sama. Di tengah situasi pasar saham yang "dikeroyok" sentimen negatif, bukannya mustahil ada investor yang masih sanggup meraup untung.
Sampai sekarang saya masih mempertahankan saham-saham yang saya beli. Meskipun ada yang mengalami penurunan harga yang cukup dalam, saya enggan menjualnya.Â
Bukan karena takut melakukan cutloss, melainkan karena saya masih menunggu selama beberapa bulan ke depan. Mungkin saja pada bulan depan sesuatu yang baik akan terjadi. Semoga.
Salam.
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H