Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Memilih "Sapi" yang Sehat di Bursa Saham

9 Agustus 2019   10:09 Diperbarui: 12 Agustus 2019   19:01 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sapi kurban (sumber: akcdn.detik.net.id)

Pada kuartal 2 tahun 2019, HMSP menyimpan kas sebesar 11,2 triliiun rupiah. Sementara, dari tahun 2015-2018, arus kasnya bertumbuh dari 811 miliiar, 14 triliiun, 15 triliiun, dan 20 triliiun rupiah!

Pertumbuhan arus kas saham HMSP (sumber: dokumentasi Adica)
Pertumbuhan arus kas saham HMSP (sumber: dokumentasi Adica)
Meski begitu, harga saham HMSP belum juga naik setelah 3 bulan berturut-turut dilepas investor. Semua itu terjadi karena pada tanggal 1 Agustus lalu, Bursa Efek Indonesia menerapkan pembobotan 100% saham free float untuk saham-saham yang tergabung dalam Indeks LQ45. 

Hal itu dinilai berpengaruh pada valuasi HMSP yang menjadi salah satu "penghuni" indeks tersebut. Kalau bobotnya susut, jangan heran, harga HMSP pun turun di bursa.

Arus kas yang kuat tak hanya bisa ditemukan di saham bluechip, seperti HMSP, tetapi juga saham-saham second liner. Di bursa saham, saya sempat menemukan saham-saham yang berkapitalisasi kecil, tetapi mempunyai pertumbuhan arus kas yang baik dari waktu ke waktu.

Meskipun ada banyak yang meragukan kualitasnya, bukan berarti saham-saham jenis ini mesti dijauhi. Sebab, kalau disokong oleh arus kas yang kuat, bukan mustahil, saham-saham ini bisa bertumbuh menjadi "jawara" baru di bursa pada masa depan.

Kalau sapi yang sehat dinilai dari fisiknya, saham yang sehat dapat ditimbang dari kondisi arus kasnya. Semakin kuat arus kas yang dimiliki, semakin kokoh pula perusahaan itu dalam menghadapi berbagai situasi.

Jadi, selain neraca dan laporan laba-rugi, laporan arus kas juga layak ditelisik supaya investor bisa memilih saham yang unggul dan sehat, yang bisa memberi untung berlipat-lipat.

Salam.

Adica Wirawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun