Jadi, jangan heran, dalam pernyataannya, ia berencana melakukan "akuisisi seukuran gajah". Ia ingin membeli perusahaan raksasa dengan harga yang telah didiskon banyak.
Yang ketiga, langkah yang diambil Buffett bisa jadi "peringatan dini" untuk investor tanah air. Termasuk saya pribadi. Kalau investor kelas kakap, seperti Buffett, saja sampai menyimpan uang di bank, mengapa saya masih terus menyimpan uang di saham?
Meskipun sekarang masih berinvestasi saham, bukannya mustahil, dalam waktu dekat, saya akan melepas saham-saham saya. Agak sedih memang. Apalagi kalau saham itu sudah memberikan keuntungan sekian persen.
Namun, daripada portofolio saya terus "dibayangi" ketidakpastian, alangkah bijaknya kalau saya menunda rencana investasi yang sudah disusun untuk sementara waktu, seraya mengamati situasi pasar.Â
Andaikan nanti terjadi krisis di bursa, mungkin saya bisa meniru kebijakan Buffett, yakni memburu "gajah" yang dijual sangat murah di bursa saham!
Salam.
Adica Wirawan
Referensi:Â Saat pasar jatuh, perusahaan Warren Buffett pegang uang tunai setara Rp 1.744 triliun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H