Sebut saja Huawei, yang diputus kerja samanya dengan beberapa perusahaan teknologi dari "Negeri Om Sam", macam Google dan Microsoft. Hal itu terjadi setelah Presiden Trump memasukkan perusahaan teknologi asal Tiongkok itu ke dalam "daftar hitam" perusahaan yang mesti dijauhi karena diduga telah melanggar sejumlah ketentuan. Hal itu jelas merupakan "persekusi" bagi Huawei. Dengan tiadanya dukungan dari perusahaan lain, kinerjanya bisa terganggu.
Semua sentimen tadi akhirnya memaksa investor untuk "melego" sahamnya dengan harga berapapun. Mayoritas saham, termasuk yang saya pegang, "kompak" turun harganya. Minggu kemarin barangkali adalah "masa kelam" bagi investor jangka panjang. Namun, kegelapan itu pelan-pelan berlalu. Setelah kondisi kembali aman, tingkat kepercayaan investor perlahan-lahan pulih. Saham yang tadinya "dicampakkan" akhirnya dikoleksi lagi.
Momen ini tentu mirip dengan Festival Jakarta Great Sale yang sedang berlangsung. Makanya, bagi investor yang sadar nilai, inilah waktunya untuk mereguk keuntungan. Inilah saatnya untuk membeli saham berkualitas bagus dengan harga murah.
Kalau produk-produk yang ditawarkan di FJGS bisa dibeli secara kredit, investor bisa mulai masuk ke pasar dengan cara yang sama. Investor dapat mencicil saham sedikit demi sedikit. Strategi ini dinilai jauh lebih aman daripada beli saham sekaligus. Risiko bisa dikurangi andaikan investor memborong saham pada waktu yang keliru.
Jadi, saya kira, inilah waktunya untuk berbelanja saham. Dalam situasi pasar demikian, investor bisa mulai mengoleksi saham berkualitas dengan harga yang sudah didiskon. Dengan demikian, setelah pasar telah pulih, investor dapat memetik keuntungan yang besar. Selamat berbelanja saham!
Salam hangat.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H