Investor nilai, seperti Lo Kheng Hong, menyukai perusahaan jenis ini. Baginya, kalau punya saham perusahaan yang ROE-nya besar, itu sama dengan memiliki "mesin pencetak uang". Jadi, semakin besar ROE-nya, semakin bagus perusahaan tersebut.
Namun, investor nilai juga mesti mencermati aspek lain, seperti utang perusahaan. Pasalnya, perusahaan yang punya ROE besar biasanya juga memiliki utang yang besar. Besarnya laba berbanding lurus dengan besarnya utang. Untuk perusahaan jenis ini, investor, terutama yang berorientasi jangka panjang, mesti waspada. Perusahaan dengan utang yang besar punya risiko tertentu, seperti bangkrut.
Makanya, dalam menyeleksi saham, saya sering mencermati besarnya ROE dan rendahnya utang. Kalau saya menemukan saham dengan ROE di atas 20% dan utang di bawah 100%, saham tadi jelas masuk dalam keranjang belanja saya. Saya senang membeli saham demikian karena kalau saya memilikinya, itu sama seperti saya punya "mesin pencetak uang".
Dari proses seleksi tadi, saya tentu berharap menemukan saham yang mampu memberi imbal hasil 4 kali lipat seperti Antoine Griezmann. Kalau saya bisa memiliki dan menyimpannya dalam jangka waktu lama, seperti manajemen Atletico, saya berpeluang memetik "cuan" besar!
Salam.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H