Setiap pulang ke kampung halaman, saya senang melihat petak-petak sawah yang terhampar di sepanjang jalan. Petak-petak sawah tadi sungguh "menyejukkan" mata karena dipenuhi oleh hamparan padi yang sudah menguning. Masa panen sepertinya sudah tiba dan sejumlah petani tampak sibuk di sekitar sawah. Mereka bersiap memetik hasil jerih payahnya dalam waktu dekat.
Selalu ada yang menarik ditelisik sewaktu saya melihat tanaman padi. Apalagi kalau itu dihubungkan dengan berinvestasi saham. Sebab, berinvestasi saham ternyata mirip dengan bertanam padi, terutama dalam urusan "waktu tanam" dan "waktu panen".
Setahu saya, waktu terbaik untuk menanam padi adalah awal musim hujan. Bulan-bulan yang diakhiri dengan bunyi -er, seperti September, Oktober, November, atau Desember, sering menjadi waktu yang tepat untuk mulai menanam padi.
Alasannya sederhana. Pada bulan-bulan tadi, curah hujan biasanya sedang tinggi. Pasokan air jadi berlimpah. Petani tidak perlu khawatir mencari sumber mata air untuk "menghidupi" tanamannya. Makanya, jangan heran, sepanjang bulan tadi, petani terlihat sibuk bekerja membajak sawah, dan mulai menanam padi di tanah yang gembur.
Proses penanaman padi biasanya menghabiskan waktu sekitar empat-lima bulan. Saat padi-padi sudah mulai matang sekitar Bulan April, petani sibuk memanen hasil kerja kerasnya. Mereka memangkas batang-batang padi yang sudah kuning, melakukan penggilingan gabah, dan kemudian mengolah beras yang sudah jadi untuk dijual atau dikonsumsi.
Setelah masa panen berakhir, sawah-sawah biasanya dibiarkan "menganggur" atau ditanami tumbuhan lain. Para petani tahu, setelah Bulan April, akan masuk musim kemarau, dan itu bukanlah waktu yang pas untuk bertanam padi.
Biarpun padi sejatinya bisa tumbuh pada musim apapun asalkan tercukupi semua kebutuhannya, petani enggan ambil risiko. Kalau mereka tetap menanam pada musim kemarau, potensi gagal panen akan jauh lebih besar.
Seperti bertanam padi, berinvestasi saham pun demikian. Sebelum menanamkan modal di saham, ternyata kita mesti pilih-pilih bulan. Pasalnya, tidak semua bulan "menawarkan" kondisi yang tepat untuk berinvestasi saham. Ada bulan-bulan tertentu yang termasuk best period. Ada pula bulan-bulan lain yang tergolong worst period. Sebagai investor, kita mesti mengenali periode tadi untuk mengoptimalkan keuntungan dari investasi saham yang dilakukan.
Serupa dengan musim tanam padi, bulan terbaik untuk berinvestasi saham adalah November-April. Sepanjang periode tadi, mayoritas harga saham umumnya akan bergerak naik. Saham-saham yang sebelumnya turun atau melempem bisa bangkit.