Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Nadiem Makarim Bisa Jadi Orang Terkaya di Indonesia?

8 Maret 2019   10:27 Diperbarui: 8 Maret 2019   13:39 3032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jeff Bezos, pendiri dan pemimpin Amazon, menjadi orang terkaya di Amerika Serikat dan dunia (sumber: akcdn.detik.net.id)

Kalau kita membandingkan daftar orang terkaya di Indonesia dan Amerika Serikat, kita akan menemukan perbedaan yang cukup jelas, terutama sektor usaha yang dijalankan oleh masing-masing pihak. Sebagai orang terkaya di tanah air, Hartono bersaudara mempunyai perusahaan rokok, yaitu PT Djarum, yang bergerak di sektor konsumsi.

Sudah bertahun-tahun, rokok menjadi komoditas yang ramai diperdagangkan di Indonesia. Biarpun bea-nya besar dan harganya kini terbilang mahal, tetapi hal itu nyaris tidak "melunturkan" selera orang-orang untuk mengonsumsi rokok. Makanya, jangan heran, produsen rokok, seperti PT Djarum, bisa menuai untung besar lantaran konsumsi rokok terus bertambah di masyarakat.

Beberapa perusahaan rokok pun ada yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena termasuk sektor unggulan, wajar kalau sahamnya dihargai tinggi. Sebut saja harga saham PT HM Sampoerna, Tbk. (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang relatif mahal. Sampai tulisan ini dibuat, saham HMSP menyentuh harga Rp 3.820/ lembar, sementara GGRM Rp 91.300/lembar.

Kalau saham produsen rokok yang sudah melantai di bursa saja dihargai sedemikian tinggi, bisa dibayangkan kalau PT Djarum yang dimiliki Hartono bersaudara suatu saat IPO. Boleh jadi, kekayaan keduanya tentu akan naik tajam. Uang yang dimilikinya bisa bertambah berkali-kali lipat karena sahamnya besar kemungkinan dihargai mahal oleh para investor, sebagaimana saham HMSP dan GGRM.

Jika di Indonesia, sektor konsumsi, seperti rokok, tergolong sebagai sektor unggulan, di Amerika Serikat beda lagi. Di Negeri Paman Sam, sektor yang sedang "hits" justru adalah sektor teknologi. Buktinya, pemilik perusahaan teknologi mayoritas selalu masuk ke dalam daftar orang terkaya yang rutin dirilis Forbes. Sebut saja Jeff Bezos, Bill Gates, Larry Elison, Mark Zuckerberg Larry Page, dan Sergei Brin. Mereka semua ialah para wirausahawan yang mengelola bisnis di sektor teknologi.

Di Tiongkok pun "sebelas-dua belas" keadaannya. Kini "singgasana" orang terkaya di Tiongkok justru diduduki oleh Ma Huateng, pendiri dan pemimpin perusahaan Tencent, yang bergerak di sektor teknologi. Di urutannya berikutnya ada Jack Ma, pendiri ecommerce Alibaba, yang lagi-lagi merupakan wirausahawan di bidang teknologi.

Di kedua negara maju tersebut, daftar orang terkaya justru "dikuasai" oleh para wirausahawan dari bidang teknologi. Hal itu bisa terjadi lantaran ekosistem digital di sana sudah berkembang pesat. Wajar, kedua negara itu sudah mengalami "lompatan besar" di bidang teknologi, terutama internet, sejak puluhan tahun silam.

Pada waktu itu, ada begitu banyak perusahaan teknologi yang muncul, dan hal itulah yang kemudian membentuk ekosistem di masyarakat. Oleh sebab itu, wirausahawan yang ingin menjajal bisnis online lebih mudah menjalankan usahanya, sebab ekosistemnya sudah matang.

Berbeda dengan Indonesia, yang ekosistem digitalnya baru muncul satu dekade silam. Kalau orang Amerika dan Tiongkok sudah memakai ecommerce sejak tahun 90-an, orang Indonesia justru baru mengenalnya beberapa tahun belakangan.

Untuk urusan teknologi seperti itu, kita memang tertinggal jauh. Maklum, pada dekade 90-an, ekosistem di tanah air belum timbul. Saat itu, orang Indonesia lebih mementingkan urusan konsumsi (baca: makan) daripada teknologi. Makanya, belum banyak wirausahawan dari sektor teknologi yang merintis "jalan" bagi perkembangan ekosistem digital di masyarakat.

Namun demikian, kini ekosistem tadi sudah terbuka lebar, dan saya melihat bahwa wirausahawan di sektor teknologi berpeluang besar masuk daftar orang terkaya di Indonesia suatu hari nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun