Hal itu terjadi lantaran Amerika Serikat dan Tiongkok hampir sepakat menyelesaikan perang dagang yang telah berlangsung berbulan-bulan. Dalam perundingan terbaru, kedua pihak tampaknya sudah menemukan titik temu atas persoalan yang dihadapi, dan sengketa dagang sepertinya akan segera berakhir.
Setelah Trump menyiarkan ciutannya tersebut, bursa saham Wall Street langsung mengalami reli. Saham-saham yang sebelumnya rontok kembali mengalami kenaikan harga, dan hal itu tentu berimbas juga dengan bursa saham di negara lain, termasuk di Indonesia. Makanya, selama beberapa bulan ke depan, bisa saja, IHSG pun akan ikut terdongkrak nilainya.
Selain Trump, terdapat pemimpin lain yang juga disinyalir memiliki "jari sakti". Sebut saja Elon Musk. Walaupun efeknya lebih kecil, dari jari Musk, telah tercipta posting-an, yang isinya sempat menghebohkan pelaku pasar beberapa bulan lalu. Pasalnya, dalam posting-an tersebut, Musk menyebut bahwa Tesla Motors yang dikomandoinya berencana go private.
Akibat posting-an tadi, Musk kemudian mendapat denda dari Securities and Exchange Commission (SEC). Ia didakwa melakukan kejahatan koorporasi dengan menyebarkan berita palsu tersebut. Alih-alih mendatangkan berkah, "jari sakti"-nya Musk malah menghadirkan musibah.
Efek "jari sakti" juga sempat terjadi di tanah air. Sebut saja kasus Achmad Zaky yang sempat viral beberapa minggu lalu. Kasus itu bergulir setelah bos Bukalapak tersebut membuat tulisan kontroversial di sosmednya.
Tulisan itu kemudian menimbulkan kehebohan di kalangan warganet. Ada begitu banyak warganet yang mencibir, mencaci, atau bahkan menghujat tulisan tersebut. Tagar #uninstallbukalapak pun berseliweran di mana-mana.
Biarpun Bukalapak bukan perusahaan publik sehingga tulisan tadi tidak ada pengaruhnya terhadap bursa saham, setidaknya, aksi tersebut sedikit menodai citra Bukalapak di mata masyarakat. Akibat kekhilafannya, Zaky kemudian meminta maaf secara terbuka, dan persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik.
Fenomena "jari sakti" seperti disebutkan di atas mungkin saja akan terjadi lagi pada masa depan. Apalagi, pada era digital seperti sekarang ini, sebuah tulisan kecil yang dibuat seseorang bisa berkembang menimbulkan dampak yang besar.
Makanya, kita seyogyanya bijak memakai jari untuk membuat posting-an tertentu. Jangan sampai, akibat si jari sakti, bukannya dapat manfaat, posting-an yang dirilis malah membawa mudarat.
Salam.