Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Menimbang Jasa Cetak Tanpa Bikin "Kantong Cekak"

7 November 2018   02:26 Diperbarui: 7 November 2018   02:40 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada penghujung bulan Juli lalu, saya sempat rugi sekian ratus ribu rupiah akibat salah memilih tempat print dan fotokopi. Saat itu, saya memang berencana mencetak naskah novel untuk diikutsertakan dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2018. Naskah novel yang saya tulis jumlahnya 180 halaman. Agak tebal memang. Bahkah, tebalnya hampir dua kali dari naskah skripsi yang pernah saya buat pada tahun 2012 silam.

Oleh karena mesti mencetak banyak halaman, saya tentu menyiapkan anggaran. Maklum, saya tidak punya printer di rumah. Jadi, saya hanya bisa mengandalkan jasa fotokopi untuk menuntaskan proyek tersebut.

Itu tentunya menghabiskan cukup banyak dana. Pasalnya, selain mencetak naskah yang agak "gemuk" itu, saya juga mesti memfotokopinya, lantaran panitia mewajibkan semua peserta untuk menyerahkan empat salinan naskah. Untuk itulah, saya mesti menyediakan dana ekstra untuk membayar jasa cetak sekaligus fotokopi.

Pilihan awal jatuh kepada jasa fotokopi di dekat rumah saya. Saya memilih tempat itu lantaran mudah diakses. Saya hanya perlu jalan kaki beberapa meter, menyerahkan file naskah, memberi instruksi kepada si penjaga fotokopi, lalu menunggu hasilnya sehari-dua hari. Setelah jadi, barulah saya datang kembali untuk mengambil naskah saya.

Cetakan naskah novel yang sudah dipesan pun akhirnya tiba di tangan saya. Namun, hasilnya ternyata bikin saya kecewa. Pasalnya, ada bagian dari naskah novel yang tulisnya kurang jelas, seperti kekurangan tinta pada saat difotokopi. Bagian lainnya justru tampak lebih tebal warna cetakannya. Lainnya lagi ada halaman yang sedikit "miring", tidak simetris dan tidak estetis.

Biarpun hasilnya agak "amburadul", saya tetap membayar ongkos cetak sebesar 200.000 rupiah. Rugi? Jelas. Pasalnya, cetakan itu akhirnya hanya "mendekam" di lemari, tidak pernah saya kirim untuk lomba, karena saya merasa kurang nyaman menyerahkan naskah yang kurang bagus hasilnya begitu.

Akhirnya saya pun "mengembara" mencari jasa cetak lain. Kali ini, saya lebih selektif memilih tempat fotokopi. Sebab, tidak semua jasa fotokopi menghasilkan cetakan yang berkualitas. Setelah mencari sana-sini, saya pun menemukan tempat fotokopi yang tepat.

Biarpun waktu kerjanya sama, yakni sekitar dua hari, hasil cetakan yang saya dapat jauh lebih memuaskan daripada sebelumnya. Hampir tak ada cacat yang bisa ditemukan di naskah. Singkatnya, cetakannya beres, rapi, dan bersih. Lebih lagi, harga cetaknya pun lebih murah 20 ribu rupiah dari jasa fotokopi sebelumnya.

Sewaktu saya menerima cetakan naskah novel saya, sempat terpikir oleh saya: "Mengapa tidak sejak awal, saya datang ke tempat ini, sehingga saya tidak perlu rugi akibat salah pilih jasa fotokopi?"

Persoalan tersebut sebetulnya bisa dihindari andaikan saya "berkenalan" dengan aplikasi PrinterQoe lebih awal. Pasalnya, aplikasi itu menjadi marketplacedigital printing yang menghubungkan beragam jasa cetak yang tersebar di wilayah Jadetabek.

Seperti dikutip dari laman blog.PrinterQoe.com, Fanda Vionita, selaku Head of PrinterQoe, menjelaskan bahwa PrinterQoe sudah bekerja sama dengan banyak merchant yang menawarkan jasa percetakan murah dan berkualitas prima.

"PrinterQoe telah memiliki lebih dari 1.500 printer yang tersebar di Jadetabek, yang membuat PrinterQoe sebagai online printing marketplace yang terbesar saat ini. Ke depannya, PrinterQoe akan terus menambah jaringan printer yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia dan mengembangkan fitur-fitur aplikasi yang dimiliki agar lebih terintegrasi dan mempermudah pelanggan dalam memenuhi kebutuhan cetak dokumen." ujar Fanda.

Fanda Vionita, selaku Head of PrinterQoe (sumber: dokumentasi PrinterQoe)
Fanda Vionita, selaku Head of PrinterQoe (sumber: dokumentasi PrinterQoe)
Aplikasi yang berada di bawah naungan PT Astragraphia Xprins Indonesia ini sebetulnya "berangkat" dari masalah yang sering menghantui masyarakat untuk menemukan tempat cetak dokumen yang berkualitas bagus dengan harga yang kompetitif.

Oleh sebab itu, PrinterQoe kemudian menghadirkan layanan yang memudahkan masyarakat dalam memilih jasa cetak di sekitarnya. Dengan memakai layanan PrinterQoe, kita akan mempunyai banyak pilihan jasa cetak, dan dapat menentukan jasa cetak yang sesuai dengn kriteria dan "kondisi kantong".

Selain itu, layanan yang ditawarkan oleh PrinterQoe juga bisa "memangkas" waktu dalam mencetak dokumen. Sebab, penggunanya bisa memesan cetak dokumen terlebih dulu, dan baru mengambilnya di lokasi merchant manakala pesanannya sudah jadi. Makanya, pengguna tidak perlu repot-repot datang ke lokasi merchant, atau lama menunggu antrean untuk mencetak dokumennya. Semua bisa dilakukan di aplikasi, dan itu tentunya sangat praktis dilakukan.

Namun, bagaimana dengan kerahasiaan dokumen yang diunggah di aplikasi PrinterQoe? Seperti dijelaskan oleh Adi Vidyanto, selaku Strategic Business Planning AXI dan PrintQoe Chief, manajemen menjamin kerahasiaan dokumen yang diunggah di aplikasi. Sebab, ada perjanjian kerja sama yang mengikat antara PrinterQoe dan merchant untuk menjaga kerahasiaan dokumen.

Di samping itu, aplikasi PrinterQoe juga dilengkapi oleh fitur autodelete. Fitur itu akan aktif 1 X 24 jam setelah dokumen diunggah di aplikasi. Makanya, begitu selesai memakai layanan, pengguna PrinterQoe tidak perlu khawatir dokumennya akan disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu.

Fitur lain yang perlu dicermati ialah fitur GPS. Fitur ini penting untuk mendeteksi lokasi merchant yang sudah menjalin kerja sama dengan PrinterQoe. Jadi, sewaktu kita mengaktifkan fitur GPS di Smartphone, akan muncul titik-titik lokasi merchant yang terdekat dari tempat kita berada sekarang.

Tampilan Aplikasi PrinterQoe (sumber: dokumentasi pribadi)
Tampilan Aplikasi PrinterQoe (sumber: dokumentasi pribadi)
Seperti marketplace pada umumnya, PrinterQoe juga memiliki fitur rating. Fitur tersebut bertujuan mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas layanan suatu merchant, sekaligus menjadi rekomendasi bagi pelanggan lainnya dalam memilih merchant yang sudah terjamin kualitasnya.

 Kabar baik lainnya, semua layanan PrinterQoe gratis. Ibarat jembatan Suramadu yang kini bebas dilalui siapapun, PrinterQoe hanya berfungsi menghubungkan konsumen yang membutuhkan jasa cetak dengan jasa cetak yang memerlukan konsumen, dan semua layanan yang ditawarkannya tanpa dipungut biaya sepeser pun. Semua itu sejalan dengan misi PrinterQoe, yang menyediakan jasa cetak yang praktis, tanpa pusing dan bikin "kantong kering".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun