Dalam melakukan investasi, Warren Buffett dikenal sering "membidik" perusahaan-perusahaan yang punya produk dengan merek yang kuat. Baginya, perusahaan itu memiliki "ketahanan kompetitif" yang baik.Â
Oleh karena menghasilkan produk-produk yang sulit ditemukan tandingannya, perusahaan tersebut seolah memberi "jaminan" bahwa siapapun yang menanamkan modal kepadanya akan memperoleh keuntungan yang berlipat-lipat pada masa depan.
Makanya, jangan heran kalau kemudian Buffett tidak segan berinvestasi besar-besaran pada beberapa perusahaan yang memiliki produk yang tangguh tersebut. Sebut saja perusahaan kelas dunia, seperti Nike, Coca-Cola, dan Apple, yang sahamnya diborong oleh Buffett
Jadi, kalau tak ada perubahan yang berarti, bisa diprediksi kalau perusahaan itu akan terus melaju kencang pada masa depan, tanpa takut terkejar oleh yang lain.
Berinvestasi di perusahaan tersebut ialah sebuah keputusan yang baik. Sebab, ia akan terus bertumbuh dari waktu ke waktu. Semakin lama waktunya, semakin besar kapitalisasi pasarnya, semakin tinggi nilai sahamnya.
Makanya, kalau kita ingin punya saham yang terus berkembang nilainya, ikutilah strategi yang diterapkan Buffett. Belilah saham-saham dengan kekuatan merek yang kuat. Niscaya nilainya akan "terbang" tinggi---sangat tinggi bahkan.
Strategi itulah yang kemudian ditiru oleh investor saham lain, termasuk saya pribadi. Makanya, sebelum saya masuk ke pasar, terlebih dulu, saya mencoba mendeteksi perusahaan-perusahaan "tangguh" di Bursa Efek Indonesia.Â
Dengan membeli dan memiliki saham di perusahaan yang hebat seperti itu, setidaknya saya bisa merasa aman, lantaran saya sudah "menitipkan" dana saya di perusahaan yang tepat.
Sebetulnya tidaklah sulit menemukan perusahaan demikian. Kita cukup melihat kapitalisasi pasarnya. Perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas 10 triliun bisa disebut punya produk yang sulit tergantikan di pasaran.
Satu di antaranya ialah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang (saat tulisan ini dibuat) nilai pasarnya menembus 52 triliun rupiah. Indofood yang kode sahamnya INDF dapat "duduk nyaman" sekian lama sebagai "juragan" pasar mie instan terbesar di Indonesia lewat produknya yang "laris" dan "legendaris", yakni Indomie.
Oleh karena produknya disukai masyarakat, perusahaan itu dapat terus bertumbuh baik dari segi pendapatan dan laba. Makanya, jangan heran kalau perusahaan yang dikomandani oleh Anthony Salim itu punya daya tahan yang kuat.Â