Makanya, pilihlah saham dari perusahaan yang tata kelolanya baik alias Good Corporate Governance (GCG). Saham dari perusahaan tersebut lebih terjamin kualitas dan daya tahannya.
Sebaliknya, saham dari perusahaan yang dikelola orang-orang yang tidak punya integritas (baca: tidak jujur) dan tidak memiliki kapasitas (baca: tidak ahli di bidangnya) justru sangat "rapuh".
Tak hanya kasus di atas, sebetulnya ada banyak kasus yang bisa dijadikan contoh betapa buruknya kualitas saham dari perusahaan yang dikelola oleh manajemen yang kacau.
Sebut saja saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) yang disuspen (tidak diperdagangkan) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) lantaran terjadi perang dahsyat di kubu manajemennya.
Perseteruan hebat antara dewan komisaris dan direksi di perusahaan itu terus berlarut-larut, semakin lama semakin panas, menyebabkan nilai sahamnya labil dan investor jadi ketar-ketir. Oleh sebab itu, untuk menghindari kepanikan di pasar, BEI kemudian menyetop perdagangan saham perusahaan tersebut sementara waktu.
Kasus itu tentunya berdampak pada kinerja perusahaan. Kalau jajaran manajemennya saja ribut-ribut begitu, bagaimana perusahaan bisa bekerja maksimal, menghasilkan pendapatan, dan mencetak keuntungan? Kalau tidak mampu menciptakan keuntungan, lalu bagaimana nasib harga sahamnya di pasar? Harganya bisa-bisa "terjun bebas". Â
Makanya, pemegang saham perusahaan tersebut tentu gelisah. Mereka jelas telah salah memilih saham. Pasalnya, perusahaan yang mereka modali dikelola oleh manajemen yang bermasalah. Kalau sudah begitu, tinggal tunggu nasib; lantaran uang yang sudah diinvestasikan belum tentu balik.
Kasus itu pun jadi pelajaran tersendiri buat saya dalam menyeleksi saham. Sewaktu memilah dan memilih saham suatu perusahaan, saya mencari informasi sebanyak mungkin tentang jajaran manajemennya.
Biarpun hanya sebatas berita atau profil yang dimuat di situs perusahaan, setidaknya saya bisa sedikit tahu bahwa perusahaan dipegang oleh orang yang tepat. Saya menilai kualitas manajemennya berdasarkan latar belakang pendidikannya dan porsi saham yang dipegangnya. Kalau sudah yakin, barulah saya berani berinvestasi.
Jadi, supaya kita tidak salah pilih, alangkah bijak kalau kita meluangkan sedikit waktu untuk mencari tahu profil manajemen perusahaan yang sahamnya ingin kita beli. Sedikit riset tentunya bisa lebih menjamin keamanan uang yang kita investasikan sebab kita yakin telah menanamkannya di perusahaan yang dikelola orang yang berintegritas dan berkapasitas.
Salam.