Jakarta ibarat seorang "wanita" yang sibuk bersolek beberapa bulan terakhir. Buktinya, sewaktu menyambangi beberapa tempat di sudut-sudut Ibukota, saya melihat beragam "pembenahan". Hal itu tentu dapat dimaklumi. Beberapa minggu lagi, Jakarta akan menggelar pesta olahraga terbesar di Benua Asia, yaitu Asian Games 2018.
Pada ajang itu akan hadir berbagai atlet dari sejumlah negara Asia, yang bertanding memperebutkan medali dan kehormatan negaranya. Sudah pasti semua pasang mata dari berbagai penjuru dunia akan tertuju kepada pagelaran itu. Makanya, agar menimbulkan kesan yang positif di mata dunia, pembenahan wajib dilakukan.
Pembenahan tak hanya terjadi di sektor infrastruktur, tetapi juga di sektor manajemen lalu lintas. Sebagai elemen vital, lalu lintas mendapat perhatian serius dari pemerintah. Sejumlah strategi dikerahkan agar akomodasi sepanjang Asian Games 2018 dapat berjalan mulus.
Sebut saja pemberlakukan Sistem Ganjil-Genap di beberapa ruas jalan di Ibukota. Sistem itu diyakini mampu memperlancar akses para atlet yang akan berlaga di vanue. Setelah kepolisian melakukan sosialisasi beberapa pekan sebelumnya, sistem itu akan berlaku per 1 Agustus 2018.
Strategi lainnya ialah pengaturan lalu lintas di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Kawasan itu memang menjadi "titik krusial". Sebab, lokasinya terletak di daerah rawan macet. Makanya, kepolisian kemudian menyiapkan skema lalu lintas di kawasan tersebut. Skema itu mencakup momen Opening & Closing Ceremonies (OCC) dan sesi Pertandingan Asian Games 2018. Sebagaimana dikutip dari Program Quick Win Korlantas Polri, berikut ialah skema lalu lintas yang akan diterapkan.
Pengaturan Arus Lalin di luar GBK Saat Opening & Closing Ceremonies (OCC)
Berikut adalah rekayasa lalu lintas di sekitar GBK.
- Arus yang datang dari Semanggi ke arah Gerbang Pemuda, Pintu 01, atau Asia Afrika diluruskan ke arah Gedung DPR/MPR, atau Slipi Arah Barat.
- Arus yang datang dari barat atau Slipi ke arah Gerbang Pemuda, Pintu 01, atau Asia Afrika diluruskan ke arah timur atau Semanggi.
- Arus yang datang dari Pakubuwono ke arah Asia Afrika atau Gerbang Pemuda dibelokan ke arah Hang Tuah.
- Arus yang datang dari Bundaran Patung Senayan (Jalan Jenderal Sudirman) yang mengarah ke Gerbang Pemuda, Asia Afrika, atau Pintu 01 Senayan melalui pintu FX Sudirman diluruskan ke arah utara/ Semanggi.
Pengaturan Arus Lalu Lintas di dalam GBK saat Opening & Closing Ceremonies (OCC)
Pada saat OCC ada gerbang yang dibuka dan ditutup. Gerbang yang dibuka adalah Gerbang 01, 05, 06, 07, 08, 09 dan 10. Sementara itu, gerbang yang ditutup adalah Gerbang 02, 03, 04, dan 11.
Berikut adalah pengaturan arus orang dan barang.
- Tamu VVIP beserta kendaraan memasuki kawasan GBK melalui Pintu 01
- Tamu VIP mempunyai beberapa ketentuan yaitu (1) kendaraan VIP tidak boleh memasuki kawasan GBK (hanya drop), (2) para tamu VIP berkumpul di Hotel Fairmont, (3) para tamu berangkat naik bus drop out di Pintu 01, atau berjalan kaki melalui Pintu 01 menuju lokasi OCC, dan (4) maksimal pukul 18.15 seluruh tamu VIP sudah berada lokasi OCC.
- Penonton masuk melalui pintu Pintu 05, 06, dan 07.
- Atlet dan official masuk menggunakan bus, drop off di Venue Aquatic. Selanjutnya bus keluar GBK melalui Pintu 10 menuju tempat parkir (Depan TVRI).
- Kendaraan logistikentry/exit masuk melalui pintu 08.
- Awak media beserta kendaraan entry/exit masuk lewat pintu 09.
Pengaturan Arus Lalin di luar GBK Saat Pertandingan Asian Games 2018