Uang tersebut akan ditukar dengan sejumlah produk Bulog dan semua produk yang dipesan akan diantar tanpa dikenakan ongkos kirim. Tak hanya itu, peserta juga akan mendapat bonus lain, yaitu spanduk dan rak. Semua itu diberikan secara gratis demi kelancaran operasional RPK.
Namun demikian, biarpun terus bertumbuh, pengusaha RPK perlu mendapat keterampilan lebih, terutama dalam hal digitalisasi produk. Sebab, seperti yang sudah disingung di atas, pengusaha perlu memanfaatkan teknologi agar usahanya dapat bertahan lama.
Saya menyarankan demikian lantaran saya melihat bahwa belum banyak pengusaha RPK yang melakukannya. Buktinya, sewaktu saya melacak keberadaan RPK di sekitar rumah dengan aplikasi Google Maps, saya hanya menemukan sedikit sekali titik. Informasi yang ditunjukkan titik tersebut pun belum tentu benar. Sebab, saat saya menyambangi titik lokasi RPK di kawasan Pekayon dan Kebalen, Kabupaten Bekasi, tidak ada satu pun RPK di sana.
Saya pun sempat merasa heran. Padahal, jelas-jelas saya sudah mengikuti rute yang tepat, tetapi saya tidak menemukan RPK di tempat tersebut. Hal itu tentunya bermakna dua hal, yakni bahwa RPK telah berpindah lokasi atau itu hanya titik fiktif.
Akan jauh lebih baik kalau pengusaha RPK dibekali wawasan seputar pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung usahanya. Sebab, kalau memakai teknologi, keberadaan toko RPK lebih mudah dideteksi dan proses pengiriman produk dapat memanfaatkan jasa angkutan dari.
Hal itu tentunya menjadi "PR" bagi Bulog sebagai "tuan rumah" penyelenggara RPK. Bulog pun menyadari hal demikian. Makanya, untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Bulog kemudian menyiapkan inovasi lainnya.
Dalam acara KITANgopiwriting bersama BULOG dan Kompasiana, Bapak Tri Wahyudi Saleh, selaku Direktur Komersial Perum Bulog, menyinggung inovasi yang sedang dikembangkan. Beliau menyebutkan bahwa Bulog akan meluncurkan satu aplikasi pada tahun ini. Biarpun masih dirahasiakan tanggal peluncuran dan namanya, aplikasi tersebut diharapkan mampu menjadi solusi bagi para pengusaha RPK dalam mendaftar, memesan produk, dan memantau harga.
Hanya saja, selain keterampian berwirausaha, pengetahuan seputar teknologi digital juga harus disampaikan. Sebab, alih-alih menjadi "ancaman", teknologi bisa menjadi sahabat pengusaha RPK untuk meningkatkan angka penjualannya.
Adica Wirawan