Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengisi Ulang "Energi Batin" di Downtown Lake Alam Sutera

4 Mei 2018   10:08 Diperbarui: 4 Mei 2018   10:46 1708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
spot taman kepik (sumber: dokumentasi pribadi)

spot plaza 12 shio (sumber: dokumentasi pribadi)
spot plaza 12 shio (sumber: dokumentasi pribadi)
Biarpun bisa bebas bermain sesuka hati, setiap orangtua tetap wajib mengawasi anak-anaknya. Jangan sampai terjadi masalah akibat orangtua teledor membiarkan anaknya begitu saja. Untuk mengantisipasi masalah demikian, manajemen memasang sejumlah papan peringatan, panic button, dan cctv di sekitar area danau.

Di antara semua fasilitas keamanan tersebut, saya tertarik dengan panic button. Panic button ialah sebuah tiang berwarna merah yang bertuliskan emergency di sisinya dan dilengkapi dengan tombol bulat di tengahnya. Penggunaannya pun mudah. Kalau terjadi masalah, kita cukup memencet tombol. Selanjutnya, akan ada sinyal darurat yang masuk ke Alam Sutera Command Center (ASCC) dan petugas akan menghubungi satpam di area terdekat. Satpam kemudian akan datang memberikan pertolongan.

panic button yang terletak di sekitar downtown lake dan terhubung dengan ascc (sumber: dokumentasi pribadi)
panic button yang terletak di sekitar downtown lake dan terhubung dengan ascc (sumber: dokumentasi pribadi)
Semua itu adalah sistem keamanan yang disediakan oleh Alam Sutera agar pengunjung yang mendapat masalah bisa ditangani segera. Jadi, dengan ditunjang dengan sistem keamanan yang baik dan didukung oleh kepatuhan pengunjung terhadap peraturan, risiko terjadinya masalah niscaya dapat dihilangkan, sehingga pengunjung dapat menikmati kebersamaan tanpa takut tertimpa masalah.

Menjawab Kebutuhan Fasilitas Olahraga yang Alami

Fasilitas olahraga yang terdapat di Downtown Lake itu tentunya selaras dengan konsep Alam Sutera yang mengusung taglinehealthy living. Makanya, Alam Sutera tak hanya menghadirkan perumahan dan apartemen yang berkualitas, tetapi juga menyediakan fasilitas olahraga yang "alami" bagi para penghuninya.

Fasilitas demikian tentunya jarang dijumpai di sejumlah kawasan perumahan sekarang ini. Pasalnya, sebagian perumahan, terutama yang terletak di wilayah perkotaan, seperti Jakarta, minim fasilitas olahraga. Kalau pun ada, itu paling "banter" hanya berupa gym. Memang gym adalah fasilitas penunjang kesehatan.

Namun, kalau berolahraga di gym, seolah ada aspek yang "kurang", yaitu kebersamaan antaranggota keluarga. Jarang kita melihat keluarga berkumpul dan berolahraga bersama di gym. Makanya, gym menjadi fasilitas yang terkesan "soliter", terutama bagi keluarga.

Padahal, masyarakat urban membutuhkan fasilitas yang lebih alami dan ramah terhadap keluarga, seperti kawasan terbuka hijau Downtown Lake Alam Sutera. Kawasan tersebut menjadi semacam pelepas penat atas rutinitas, penyegar bagi tubuh, dan penghubung untuk anggota keluarga. Makanya, selain menjadi "paru-paru" di Alam Sutera, kawasan itu menjadi sebuah spot favorit untuk berolahraga dan bersosialisasi bagi semua orang.

keluarga sedang asyik bermain (sumber: dokumentasi pribadi)
keluarga sedang asyik bermain (sumber: dokumentasi pribadi)
Akhirnya, setelah puas berkeliling di sekitar danau, pada pukul lima sore, saya pulang. Bagi saya, perjalanan ke kawasan itu tak hanya memberi saya kesempatan untuk berolahraga, tetapi juga mengisi "stamina batin" saya.

Sebab, sewaktu duduk di tepi danau sambil mengamati riak air yang tersapu embusan angin dalam kesunyian, saya merasa sungguh damai, mampu melepas semua beban di pikiran biarpun cuma sesaat, dan menyegarkan kembali energi saya, sehingga saya punya "modal" untuk menghadapi kesibukan pada esok harinya.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun