Sejak itu, saat senggang, saya sering mengunggah foto-foto ke Google Drive. Sayangnya itu hanya foto. Saya sebetulnya juga ingin mengunggah beberapa video ke Drive. Namun, itu urung dilakukan. Sebab, prosesnya agak lama.
Maklum saja, ukuran video lebih besar daripada foto. Video berdurasi 5 menitan yang diambil dengan kualitas HD saja bisa menghabiskan memori 100 MB. Apalagi kalau video itu dibuat dengan memakai IPhone. Bisa-bisa video berdurasi 3 menitan menghabiskan memori 3 Gigabyte! Wkwkwkwkwkwkwkwkw.
Jadi, kalau mau mengunggah video, kita harus menyempatkan waktu. Selain itu, unggahan itu juga menyedot cukup banyak kuota internet. Makanya, kalau kita ingin unggah video, pastikan kalau kuota internet sedang tersedia. Jangan sampai proses unggahan terputus lantaran kouta "ludes" terpakai. Wkwkwkwkwkwkwkwkwk.
Makanya, untuk video dan film, yang ukurannya "jumbo", saya terbiasa menyimpannya di hardisk. Aman? Jelas. Cepat? Sudah pasti. Nyaris tak ada masalah selama saya memakai hardisk.
Hanya saja, pemakaian hardisk ternyata tidaklah praktis. Sebab, ukuran hardisk lumayan besar bak kartu remi dan harus dihubungkan terlebih dulu ke laptop atau komputer. Makanya, saya mesti menyediakan laptop agar bisa melakukan transfer data. Sungguh ribet. Padahal, saya hanya ingin memindahkan video dari tablet ke hardisk.
Makanya, agar lebih aman dan praktis, saya pun memakai flasdisk tertentu. Satu di antaranya ialah Sandisk Ultra Dual Drive 3.0. Saya membeli flasdisk itu via toko daring minggu lalu lantaran sejumlah fitur yang ditawarkannya.
Produk Sandisk sebetulnya bukanlah sesuatu yang "asing" bagi saya. Pasalnya, sebelumnya saya mempunyai flasdisk berkapasitas 4 Gigabyte. Saya sudah memakainya sejak kuliah.
Jadi, kalau dihitung-hitung, umurnya kini sudah mencapai delapan tahunan. Biarpun sudah "sepuh" dan bagian mulutnya sedikit patah sehingga harus digoyang-goyang agar bisa konek di laptop, flasdisk itu masih berfungsi dengan baik. Sampai sekarang, saya masih memakainya untuk menyimpan data cadangan.