Kemudian, aspek keamanan juga patut menjadi sorotan. Dalam bukunya, Social Intelligence, Daniel Goleman menyebutkan bahwa keamanan ialah kebutuhan paling dasar manusia. Tanpa rasa aman, biarpun selamat sampai tujuan, perjalanan dapat terasa kurang enak. Jadi, sebetulnya diperlukan perasaan aman, dan perasaan itu dapat ditimbulkan dengan perlakuan ramah.
Perlakukan ramah terbukti dapat meredakan ketegangan, melepaskan stres, dan membangkitkan kebahagiaan. Buktinya, kita akan merasa damai sewaktu berada di dekat orang yang penuh keramahan. Makanya, jangan heran kalau setiap pramugari dilatih bersikap ramah kepada siapa pun.
Aspek kenyamanan juga perlu mendapat perhatian. Barangkali aspek itu baru akan terwujud manakala dua aspek sebelumnya terlaksana. Jadi, anggap saja kalau aspek itu ialah "bonus" yang didapat dalam penerbangan.
Buat saya, kunjungan ke Garuda Indonesia Training Center memberi saya "oleh-oleh" berupa wawasan tentang sejumlah prosedur yang dilakukan awak pesawat. Dengan demikian, sewaktu terbang pada lain kesempatan, saya dapat menerapkan prinsip yang diperoleh darinya. Biar perjalanan yang dilangsung bisa terasa happy. Biar saya bisa terbang selamanya (selamat, aman, dan nyaman).
Salam.
Adica Wirawan
Facebook: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Twitter: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Instagram : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
YouTube : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H