Kembali ke topik. Kemudian, apakah penyebab jantung saya berdebar-debar jelang keberangkatan ialah lantaran ucapan pramugrari jelang pesawat take off? Mungkin saja. Sebab, sewaktu saya duduk nyaman di kursi, seorang pramugari berparas cantik tiba-tiba mendekati saya.
Apakah telah terjadi masalah seperti sebelumnya? Ternyata tidak. Pasalnya, ia hanya memberi instruksi singkat kepada saya lantaran saya duduk persis di dekat pintu darurat.
"Mas, nanti kalau terjadi apa-apa, tolong bantu saya membuka pintu darurat."
Setelah ia berkata begitu, saya langsung berpikir yang bukan-bukan. Â Wkwkwkwkwkwkwk.
Namun, seperti kata Alvin Lie, seorang pengamat penerbangan, kalau pintu pesawat sudah ditutup, penumpang hanya bisa pasrah. Makanya, biarpun masih merasa deg-deg-an, saya hanya bisa berdoa demi keselamatan bersama. Wkwkwkwkwkwkwkwkwk.
Pesawat pun siap lepas landas. Dengan mengerahkan semua tenaga mesin, pesawat mulai naik. Terjadi sedikit guncangan. Saya mengamati situasi. Pramugari cantik yang tadi mem-briefing saya duduk memejamkan mata. Mulutnya sedikit komat-kamit seperti membaca doa.
Di kursi saya menemukan sebuah buku yang berisi doa lintas agama. Namun, saya telat membacanya. Sebab, pesawat sudah mengudara. Wkwkwkwkwkwkwk.
Lampu seat belt padam dan pesawat melaju dengan stabil.
Pernah dengar istilah Go Around? Go Around ialah tindakan yang diambil pilot dengan menerbangkan pesawat berputar-putar di sekitar bandara ketika cuaca sedang buruk atau jarak pandang pilot terbatas.
Makanya, sambil menunggu kondisi baik, pilot akan membawa pesawat yang diawakinya melaju mengitari bandara. Semua itu dilakukan demi memastikan keselamatan penumpang sewaktu tiba di bandara tujuan.