Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hujan Uang di Kuningan Sekadar Gimik Promosi?

1 Maret 2018   10:26 Diperbarui: 1 Maret 2018   10:58 1829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin sore, seorang teman saya membagikan sebuah video yang menunjukkan "hujan uang" di grup Whatspp. Awalnya, saya mengira bahwa tayangan tersebut hanya sekadar "editan" dan uang yang disebar ialah duit-duitan monopoli. Wkwkwkwkwkwkwkwkwk.

Namun, setelah menyusuri sejumlah situs berita kredibel, aksi sebar uang yang belakangan diketahui terjadi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan itu ternyata benar adanya.

Sebagaimana dilansir dari sejumlah situs, aksi "eksentrik" itu terjadi sekitar pukul 12.30. Pada saat itulah, beberapa orang yang berdiri di ekskavator, dekat baliho aplikasi tertentu, menyebar uang pecahan 2000an-10.000an.

Angin yang bertiup perlahan ikut menerbangkan lembaran uang kertas tersebut. Sontak orang-orang yang berlalu lintas di sekitarnya menepikan kendaraannya, berlari memperebutkan uang tersebut.

Aksi tersebut kemudian menciptakan "gelombang viral" di sejumlah media masa. Buktinya, tak hanya di grup whatsapp, teman-teman sekantor saya juga ramai membicarakannya.

Pasalnya, media massa dan media sosial secara masif menyebarkannya. Makanya, jangan heran kalau aksi itu "bercokol" di daftar trending topic di Google dan Twitter.

Kalau kita merunut beberapa tahun sebelumnya, aksi sebar uang tersebut bukanlah yang pertama kali dilakukan. Saya masih ingat "kehebohan" aksi motivator Tung Desem Waringin, yang menyebarkan uang kertas sebanyak seratus juta rupiah di kawasan Serang, Banten pada tahun 2008.

Kalau dalam aksi kemarin, uang disebar dari atas ekskavator, Tung Desem Waringin malah melakukan hal yang lebih "ekstrem". Ia menyebar uang tersebut dari atas helikopter.

Makanya, kemudian aksi itu menciptakan kehebohan di masyarakat. Bahkan, konon kabarnya, sebanyak 125 media nasional dan mancanegara beramai-ramai memberitakannya. Makanya, jangan heran kalau aksi tersebut masih "dikenang" sampai sekarang.

Lebih dari Sekadar Gimik

Sebetulnya semua aksi tersebut ialah sebuah gimik (penarik perhatian). Dalam suatu wawancara, Tung Desem Waringin mengakui kalau aksi itu dilakukan sebagai upaya promosi buku terbarunya.

Pasalnya, penerbit "hanya" memberinya jatah uang promosi sebesar 100 juta rupiah, dan ia harus "putar otak" agar bisa menciptakan lebih banyak publikasi dengan anggaran tersebut. Akhirnya, terpikirlah ide untuk melakukan aksi bagi-bagi duit lewat helikopter.

Hal serupa juga terjadi dalam aksi hujan uang di Kuningan kemarin. Sebetulnya aksi itu bertujuan mempromosikan suatu aplikasi tertentu. Alih-alih menghabiskan banyak uang untuk promosi di media cetak dan elektronik yang terbilang mahal, cara demikian jauh lebih "murah" dan efektif menciptakan publikasi gratis.

Apalagi kemudian orang-orang ramai memperbincangkan dan membagi videonya lewat akun media sosial masing-masing. Sudah tentu hal itu akan menciptakan rasa penasaran tentang produk yang dipromosikan tersebut.

Biarpun timbul pelbagai tanggapan, aksi itu sebetulnya sah-sah saja dilakukan. Asalkan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, siapapun bisa melakukannya. Namun demikian, yang membuat saya heran adalah mengapa aksi tersebut dilakukan di sekitar jalan raya? Bukankah itu bisa membahayakan orang-orang yang berlalu lintas di situ?

Sebab, di tayangan video terlihat sejumlah orang berlarian memperebutkan uang yang beramburan di jalan. Biarpun sampai sekarang belum ada laporan orang terluka akibat aksi tersebut, tetap saja aksi itu berisiko menyebabkan orang tertabrak sewaktu memperebutkan uang yang disebar.

Makanya, sebelum melaksanakan aksi tersebut, penyelenggara seyogyanya mempertimbangkan aspek keamanan masyarakat sekitar. Jangan sampai timbul korban cedera akibat sebuah promosi suatu produk.

Salam.

Adica Wirawan, Founder of Gerairasa.com

Referensi:

"Hujan Duit di Kuningan Hanya 15 Menit, Lumayan Dapat Rp 20 Ribu", tempo.co, diakses pada tanggal 1 Maret 2018.

"Di Balik Kisah Tung Desem Bagi-Bagi Uang Rp100 Juta", okezone.com, diakses pada tanggal 1 Maret 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun