Namun, lewat perspektif spiritual, tindakannya menghasilkan jasa kebajikan yang luar besar! Sebab, selama setiap pohon yang ditanaminya menghasilkan berkah untuk banyak orang, jasa pahalanya akan terus mengaliri hidupnya. Selama debit air terus menyusuri sungai dari hutan yang dipeliharanya dan "menghapus" dahaga penduduk, selama itu pula jasa kebajikannya akan terus berbuah. Luar biasa bukan?
Makanya, apabila kita menanam satu pohon saja untuk kepentingan banyak orang, sebetulnya kita bisa menghasilkan seribu jasa kebajikan. Hal itulah yang kemudian mendasari saya sewaktu diminta menanam pohon di kawasan Bandung beberapa waktu lalu.
Bersama beberapa teman, saya mengunjungi sebuah hutan untuk melakukan penghijauan. Lantaran lokasi reboisasi terletak agak ke dalam, kami memarkirkan mobil di tepi jalan, dan kemudian lanjut berjalan kaki ke situ. Lumayan kami bisa berolahraga sekaligus menikmati alam hijau yang hijau. Makanya, bagi saya, kegiatan sosial itu tak hanya menjadi "ladang berkah", tetapi juga sarana olahraga yang baik.
Biarpun sudah diatur sedemikian rupa, kegiatan itu bukannya tanpa halangan. Kondisi tanah yang basah dan berlumpur akibat diguyur hujan semalam menjadi tantangan tersendiri. Makanya, kami agak waswas menyusuri lahan, takut terjatuh. Belum lagi hewan-hewan lain, seperti ular dan laba-laba, yang bisa mengganggu aktivitas kami.
Pada saat itulah, sambil memandangi lahan yang "digarap", saya bisa membayangkan kesulitan yang dialami Sadiman, yang nekat masuk hutan seorang diri untuk menghijaukan lingkungan. Kami yang bekerja bersama-sama saja sudah sedemikian lelah. Apalagi ia yang bekerja sendirian dan terus melakukannya setiap hari.
Juga, pohon-pohon yang kami tanam masih kecil, entah berapa tahun lagi bisa bertumbuh besar dan memberi manfaat bagi banyak orang, seperti pohon-pohon yang dirawat Sadiman. Rasanya ingin melihat pohon-pohon itu cepat berkembang. Namun, sepertinya kami harus belajar bersabar kepada Sadiman, yang terus setia menanam dan merawat pohon-pohonnya hingga tumbuh meneduhkan lingkungan di sekitarnya.
Salam.
Adica Wirawan