Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Masihkah Mio S "Tetap Dalam Jiwa" Isyana?

13 Desember 2017   10:50 Diperbarui: 13 Desember 2017   10:53 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tampilan mio s (sumber: dokumentasi pribadi)

Pada tahun 2016, sewaktu saya masih aktif mengajar di sebuah sekolah di Bekasi, saya sering memutarkan sejumlah lagu di kelas. Selain untuk "mengusir" suasana suntuk di dalam ruangan, lagu-lagu tersebut bisa menciptakan efek relaksasi, terutama sewaktu saya meminta siswa saya membuat sebuah karangan. Hasilnya? Siswa saya ternyata dapat menghasilkan tulisan yang enak dibaca dan kaya informasi. Tulisan-tulisan mereka juga menunjukkan kreativitas, yang sampai sekarang membikin saya terkagum-kagum.

Barangkali itulah Efek Mozart yang sering "digaungkan" oleh Don Campbell. Don Campbell adalah edukator terkemuka di dunia dalam bidang hubungan antara musik dan penyembuhan. Dia belajar musik klasik pada Nadia Boulanger di Perancis dan telah menulis beberapa buku yang "menggemparkan". Sebut saja buku Mozart Effect, yang di dalamnya Campbell menyebut bahwa musik bisa "mendongkrak" kualitas belajar siswa di kelas.

Biarpun sampai saat ini masih banyak ilmuwan yang meragukan Efek Mozart, dengan mengesampingkan semua asumsi yang ada, saya melihat sendiri "keampuhan" musik dalam menunjang proses belajar siswa. Makanya, dalam suasana yang santai, saya sering "menghadirkan" sejumlah musik pilihan untuk diperdengarkan.

Satu lagu yang sering diputar dan cukup banyak disukai, khususnya oleh siswi saya, adalah lagu Tetap Dalam Jiwa, yang dinyanyikan oleh Isyana Sarasvati. Jika Anda lupa lirik lagunya, berikut saya tampilkan videonya yang diambil dari youtube.

Sewaktu saya mendengar lagu itu pertama kali, pikiran saya segera "terbang" pada aliran  Musik Soul. Menurut sejarahnya, MusikSoul adalah satu genre musik populer yang berasal dari Amerika Serikat. Aliran musik itu muncul dan berkembang pada akhir 1950 dan awal 1960. Jenis musik itu menggabungkan dua aliran musik yang telah "lahir" sebelumnya, yakni Rythm and Blues. Makanya, jangan heran kalau liriknya sungguh "dalam" dan penuh penghayatan.

S untuk Soul?

Setelah sukses bersolo karier, Isyana juga sempat berduet dengan Raisa dalam lagu Anganku Anganmu. Sebuah lagu yang "lembut" di telinga dan sarat makna. Lagi-lagi, dalam lagu itu, saya juga sempat menangkap nuansa musik soul di liriknya, biarpun itu tidak sekontras lagu Tetap Dalam Jiwa.

isyana sarasvati yang menjadi brand ambassador mio s (sumber: liputan6.com)
isyana sarasvati yang menjadi brand ambassador mio s (sumber: liputan6.com)
Barangkali karena hal itulah, kemudian manajemen PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mendapuk Isyana sebagai brand ambassador untuk Mio S yang baru rilis pada tahun ini. Sebagaimana diketahui, Mio S adalah anggota keluarga Mio yang baru. Sebelumnya telah lebih dulu "lahir" saudara tuanya, seperti Mio J, Moi Fino, dan Mio M3.

Namun, mengapa motor matik itu diberi nama Mio S? "Rahasia" apa yang terdapat di balik huruf S di nama tersebut? Awalnya, saya menebak bahwa huruf s itu bisa berarti Soul, yang menjadi style musik Isyana. Namun, ternyata saya salah. Sebab, menurut Minoru Morimoto, selaku Presiden Direktor PT YIMM, huruf s itu punya banyak makna, seperti "special", "smart", "sophisticated", "stylish", atau bahkan "semangat".

Namun demikian, apapun kepanjangannya, Mio S kini telah siap melaju di jalanan di Indonesia. Dengan empat variasi warna, yaitu "special green", "spirit red", "strong black", dan "smart white", motor tersebut bisa menimbulkan kesan yang "smart" dan "sophisticated" bagi pengemudinya. Lantas, apa saja fitur-fitur yang ditawarkan oleh kendaraan tersebut?

Fitur-fitur Mio S

Alih-alih hanya melihat tampilannya di brosur atau website, saya memutuskan mendatangi dealer sehingga saya bisa "menyentuh" Mio S secara langsung. Kebetulan dealer tersebut dekat dengan rumah saya, dan sewaktu tiba di situ, saya disambut oleh Dewi, selaku petugas dealer, yang menanyakan maksud kedatangan saya. Setelah tahu bahwa saya ingin melihat Mio S, dia "menggiring" saya ke depan dealer.

dealer yamaha di dekat rumah yang saya sambangi (sumber: dokumentasi pribadi)
dealer yamaha di dekat rumah yang saya sambangi (sumber: dokumentasi pribadi)
Di situ telah terpajang sebuah motor Mio S putih. Sekilas, kesan pertama yang saya tangkap dari tampilan motor itu adalah "sederhana". Tidak banyak campuran warna dan motif layaknya motor pabrikan lain. Dewi juga menambahkan bahwa selain putih, ada pula varian warna lain, yang di paragraf sebelumnya sudah saya sebutkan.

Kemudian mata saya tertuju pada lampu depan. Lampu tersebut telah dilengkapi LED. Makanya, pada malam hari, lampu itu dapat menerangi jalan di depannya, sehingga kita masih bisa berkendara dengan aman dan nyaman. Masih di area yang sama, ada pula hazard lamp. Lampu tersebut punya fungsi yang sama dengan lampu hazard pada mobil, yaitu untuk memberi tanda situasi darurat.

mio s sudah dilengkapi oleh lampu hazard dan led (sumber: dokumentasi pribadi)
mio s sudah dilengkapi oleh lampu hazard dan led (sumber: dokumentasi pribadi)
Sebut saja, pada saat kita berkendara sewaktu turun hujan deras atau jalanan yang diselimuti kabut di kawasan pegunungan, kita dapat mengaktifkan lampu tersebut untuk memberi sinyal kepada pengemudi kendaraan lain di sekitar kita. Standar keselamatan di fitur tersebut telah sesuai dengan UU No 22 Tahun 2009, Pasal 121 Ayat 1, tentang Peraturan Berlalu-Lintas.

Selanjutnya, dari segi ukuran, Mio S juga tergolong "ramping". Dengan panjang 1870 mm dan lebar 685 mm, motor tersebut dapat "luwes" menyusuri jalanan yang padat. Selain itu, ruang pijakan kaki juga lebih luas sehingga kita bisa nyaman dan santai berkendara. Apalagi, kalau kita membawa banyak barang belanjaan, macam sayuran, dari pasar, kita punya cukup tempat untuk membawanya.

tampilan mio s lebih ramping (sumber: dokumentasi pribadi)
tampilan mio s lebih ramping (sumber: dokumentasi pribadi)
Berikutnya, Mio S juga dilengkapi dengan mesin bluecore 125 cc. Teknologi bluecore dapat menyempurnakan proses pembakaran hingga mampu mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Hal itu sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat terhadap produk sepeda motor yang punya daya dorong dan hemat bahan bakar. Makanya, dengan kapasitas tangki yang mencapai 4,2 liter, Mio S irit bensin dan bisa melaju dengan baik di jalan raya.

tangki dan bagasi mio s lega sehingga dapat menampung banyak barang (sumber: dokumentasi pribadi)
tangki dan bagasi mio s lega sehingga dapat menampung banyak barang (sumber: dokumentasi pribadi)
Hal itu juga ditunjung oleh forged piston dan diasil cylinder. Khusus untuk piston, proses pembuatannya dilakukan dengan cara ditempa sehingga bahannya lebih padat daripada piston cetak. Makanya, piston tersebut lebih "awet" menahan tekanan selama proses pembakaran mesin. Sementara itu, diasil cylinder yang dipasang di Mio S terbuat aluminium silicon dan diproses dengan teknologi modern sehingga lebih cepat melepas panas.

Bagaimana dengan sistem keamanannya? Mio S memiliki sistem keamanan tersendiri. Sebut saja Smart Lock System. Dengan sistem tersebut, kita dapat menahan tuas rem menggunakan satu jari saja manakala kita menyusuri turunan dan tanjakan. Makanya, kalau melalui medan demikian, pengereman menjadi lebih mudah tanpa membikin jari pegal. Apalagi, motor itu juga memakai ban tubles dengan tapak besar. Hal itu tentunya membuat laju motor stabil dan kuat menghadapi permukaan jalan yang tajam.

mio s juga sudah memakai ban tubles bertapak besar sehingga laju motor stabil (sumber: dokumentasi pribadi)
mio s juga sudah memakai ban tubles bertapak besar sehingga laju motor stabil (sumber: dokumentasi pribadi)
Kemudian, bagi kita yang sering lupa posisi motor saat parkir, Mio S juga menggunakan answer back system. Layaknya mobil, alarm akan berbunyi manakala kita menekan tombol di tengahnya. Jadi, sewaktu parkir di mana pun, kita tidak usah lagi mengingat patokan tempat motor kita berada.

Harganya? Seperti "saudara-saudaranya", Mio S dibanderol dengan harga Rp 15.875.000. Harga yang cukup mahal memang. Namun, jika melihat fitur-fitur yang sudah disebutkan sebelumnya, barangkali harga itu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan.

Apalagi tersedia juga sistem kredit dengan tenggat 11 kali, 17 kali, 23 kali, 29 kali, dan 35 kali pembayaran. Semua itu memudahkan masyarakat dalam memilikinya. Belum cukup? Masih ada sistem tukar tambah. Sebab, di dealer yang saya datangi, petugas berkata bahwa pihak dealer menerima tukar tambah. Makanya, saya diminta membawa motor mio lain, lalu pihak dealer akan mencantumkan harga yang sesuai, dan uangnya akan dijadikan dp motor Mio S.

brosur yamaha mio s beserta harga dan sistem cicilan (sumber: dokumentasi pribadi)
brosur yamaha mio s beserta harga dan sistem cicilan (sumber: dokumentasi pribadi)
Barangkali itulah sekelumit "oleh-oleh" yang saya dapat sewaktu bertandang ke dealer Yamaha di dekat rumah. Mungkin saya bisa dibilang "korban iklan". Namun, saat saya teringat Isyana, di kepala saya juga terbayang motor Mio S. Pun sebaliknya. Barangkali kedua imej itu susah dipisahkan sehingga bolehlah kita menyebutnya Mio S Isyana dengan slogannya "Create Your Own Style with Yamaha Mio S".


NB: berikut saya tampilkan spesifikasi Mio S yang dikutip dari laman kompas.com.

Spesifikasi Mio S Tubeless & Ban Lebar

Dimensi

P X L X T : 1870 X 685 X 1060 (mm)

Jarak sumbu roda : 1260 mm

Jarak terendah ke tanah : 135 mm

Tinggi tempat duduk : 750 mm

Berat isi : 94 kg

Kapasitas tangki bensin : 4,2 L

Rangka

Tipe rangka : Underbone

Suspensi depan : Teleskopik

Suspensi belakang : Unit swing

Ban depan : 80/80-14M/C 43P -- Tubeless

Ban belakang : 100/70-14M/C 51P -- Tubeless

Mesin

Tipe mesin : Air cooled 4-stroke, SOHC

Susunan silinder : Single cylinder

Diameter x Langkah : 52,4 x 57,9 mm

Perbandingan kompresi : 9,5 : 1

Volume silinder : 125 cc

Daya maksimum : 7,0 kW / 8000 rpm

Torsi maksimum : 9,6 Nm / 5500 rpm

Sistem starter : Electric & kick starter

Sistem pelumasan : Wet sump

Kapasitas oli mesin : Total = 0,84 L ; Berkala = 0,80 L

Sistem bahan bakar : Fuel injection

Tipe kopling : Dry, centrifugal automatic

Tipe transmisi : V-belt automatic

Kelistrikan

Sistem pengapian : TCI

Battery : YTZ4V

 Tipe busi : CR6HSA

Media Sosial Yamaha

Facebook: https://www.facebook.com/yamaholigan

Twitter : https://twitter.com/yamahaindonesia

Instagram : https://www.instagram.com/yamahaindonesia/

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun