Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

RCBO Slim Domae, Solusi "Bahaya Laten" di Ujung Kabel Listrik

28 November 2017   09:33 Diperbarui: 28 November 2017   09:46 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
acara nangkring kompasiana bersama schneider electric (sumber: dokumentasi pribadi)

Bagaimana perasaan kita sewaktu melihat sebuah kabel roll yang lubangnya "dijejali "oleh pelbagai charger laptop dan smartphone? Tentu kita sedikit merasa "risih". Pasalnya, kita tahu bahwa hal itu dapat berpotensi menimbulkan konsleting listrik! Sungguh pemandangan yang "seram"!

Namun demikian, pemandangan seperti itulah yang saya jumpai setiap hari. Sebab, di meja kerja saya, kabel roll yang tersedia rutin "dihuni" oleh pelbagai charger yang terpasang hampir sepanjang hari.

Apalagi, di situ, kawan-kawan saya juga sering meletakkan minuman, seperti air mineral dan kopi. Bisa dibayangkan bahaya yang akan timbul manakala seseorang tidak sengaja menyenggol gelas itu hingga minuman yang terdapat di dalamnya tumpah mengenai kabel roll tersebut. Tentu akan muncul arus pendek yang dapat membahayakan kami.

kabel roll di meja kerja saya dijejali pelbagai charger (sumber: dokumentasi pribadi)
kabel roll di meja kerja saya dijejali pelbagai charger (sumber: dokumentasi pribadi)
Makanya, sewaktu bekerja di meja itu, saya agak berhati-hati bergerak. Jangan sampai akibat kecerobohan saya, timbul percikan api di kabel roll yang dapat menyebabkan kebakaran. Waduh!

Kasus kebakaran akibat konsleting listrik barangkali sudah menjadi hal yang "lumrah" di Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Seperti dituturkan oleh Bapak Rino Nainggolan, selaku perwakilan dari Schneider Electric, dalam acara Nangkring Kompasiana, pada tanggal 25 November 2017, presentasi kebakaran di Ibu Kota bahkan mencapai 73%! Makanya, jangan heran kalau di televisi cukup banyak "berseliweran" berita tentang insiden kebakaran di beberapa kawasan di Jakarta.

pak rino nainggolan memaparkan presentasi insiden kebakaran di jakarta (sumber: dokumentasi pribadi)
pak rino nainggolan memaparkan presentasi insiden kebakaran di jakarta (sumber: dokumentasi pribadi)
Memang ada sejumlah penyebab terjadinya kebakaran. Satu di antaranya ialah gigitan tikus. Sering dengar suara "grasa-grusu" di loteng rumah? Nah, bisa jadi di situ tinggal sekelompok tikus yang "hobi" berkeliaran.

Sebetulnya tak ada masalah manakala tikus-tikus tersebut hanya berlarian di sekitar loteng. Namun, yang menjadi persoalan ialah kalau mereka menggigiti kabel yang terpasang di situ. Sebab, bekas gigitan itu bisa menyebabkan arus pendek yang menyebabkan kebakaran di rumah!

Namun, mengapa tikus suka menggerogoti kabel? Apakah tikus memang "gemar" menyantap kulit kabel atau serat tembaga di dalamnya? Ternyata tidak. Menurut Pak Rino, jawabannya terletak pada pertumbuhan gigi tikus.

Tidak seperti mamalia lain, gigi tikus terus bertumbuh. Makanya, tikus sering merasa "gatal" di daerah mulutnya sehingga sering mengerat benda di sekitarnya, termasuk kabel di loteng. Tujuannya? Ya untuk "mengikis" giginya agar tidak tumbuh terlalu panjang.

Makanya, untuk melindungi kabel, instalasi listrik di rumah sebaiknya ditempatkan di sepanjang langit-langit. Hal itu bertujuan agar kita bisa memastikan keutuhan kabel yang terpasang di rumah.

dalam instalasi listrik yang baik, kabel ditempel di langit-langit agar mudah terlihat keutuhannya (sumber: dokumentasi pribadi)
dalam instalasi listrik yang baik, kabel ditempel di langit-langit agar mudah terlihat keutuhannya (sumber: dokumentasi pribadi)
Penyebab lainnya adalah kelebihan beban listrik yang terjadi di rumah dan kantor. Pak Rino menjelaskan bahwa hal itu bisa terjadi manakala kita terlalu banyak memakai peralatan rumah, seperti televisi, komputer, kulkas, AC, mesin cuci, setrika, rice cooker, dan semua lampu di rumah dalam waktu bersamaan, seperti yang lumrah dilakukan pada malam hari.

Apabila semua peralatan itu dihidupkan serempak, bisa dipastikan sakelar Miniature Circuit Breaker alias MCB di meteran akan "turun" karena listrik yang mengalir melampaui kapasitasnya. MCB memang berfungsi sebagai sistem proteksi jika terjadi beban listrik berlebih dan konsleting.

Namun demikian, bagaimana cara kita mengetahui kapasitas listrik yang sanggup "ditampung" rumah kita? Kita bisa mengecek meteran yang terpasang di depan rumah. Di meteran itu terdapat kode MCB dalam satuan Ampere. Kode itulah yang menjadi "barometer" listrik rumah.

Misalnya begini. Di meteran rumah, terdapat MCB dengan kode 6 A. Jadi, untuk mengetahui batas tegangan yang masuk ke rumah, kita cukup mengalikan 6 A dan 220 V (standar tegangan di rumah) sehingga muncullah angka 1.320 VA. Jadi, listrik yang dipasang di rumah saya mempunyai daya 1.320 VA.

mcb yang dipasang di rumah saya menunjukkan angka 6 a, yang berarti bahwa rumah saya memiliki daya 1.320 va (sumber: dokumentasi pribadi)
mcb yang dipasang di rumah saya menunjukkan angka 6 a, yang berarti bahwa rumah saya memiliki daya 1.320 va (sumber: dokumentasi pribadi)
Dengan jumlah daya tersebut, saya dapat menyalakan sejumlah peralatan sekaligus, seperti AC, kulkas, rice cooker, pompa air, dan televisi, tanpa takut sakelar MCB akan turun karena akumulasi daya peralatan itu tidak melebihi 1.320 VA.

Namun, apabila saya menghidupkan sejumlah peralatan lain yang "menyedot" cukup banyak strum, secara otomatis, sakelar MCB akan turun memutus aliran listrik untuk mencegah konsleting.

Perlu juga diketahui kalau MCB yang dipasang di rumah-rumah umumnya belum dilengkapi "teknologi khusus" untuk mengatasi kasus tersengat listrik. Pasalnya, MCB tersebut hanya bisa mendeteksi kelebihan arus listrik di rumah.

Namun, kini telah ada "MCB plus-plus", yang punya fungsi ganda. Sebut saja RCBO Slim Domae dari Schneider Electric. Berbeda dengan MCB lainnya, RCBO mempunyai tiga fungsi sekaligus.

perwujudan rcbo slim domae di dalam box (sumber: dokumentasi pribadi)
perwujudan rcbo slim domae di dalam box (sumber: dokumentasi pribadi)
Pertama, RCBO berfungsi memutus aliran listrik manakala terjadi beban berlebih. Sakelar RCBO akan turun jika hal itu berlangsung. Biasanya? Mungkin. Namun demikian, jika dibandingkan dengan produk sejenis, RCBO dikenal "awet" biarpun sakelarnya sering naik-turun. Sebab, sebagaimana penuturan Pak Rino, RCBO bisa tetap berfungsi walaupun sakelarnya sudah 10.000 kali naik-turun, berbeda dengan MCB lain yang daya tahannya lemah karena sudah rusak hanya beberapa kali naik-turun sakelarnya.

Kedua, RCBO dapat juga memproteksi instalasi rumah saat terjadi hubungan arus pendek listrik. Makanya, RCBO bisa menjadi alat perlindung dari potensi bahaya kebakaran di rumah. Untuk itu, idealnya, setiap ruangan di rumah "dijaga" minimal tiga RCBO. Hal itu berguna memastikan keamanan rumah. Namun demikian, sewaktu memasangnya, kita juga perlu memastikan keaslian produk. Sebab, kini telah muncul produk "RCBO kawe" yang dijual di pasaran.

Untuk menguji keaslian RCBO yang dibeli, pastikan bahwa di sisinya tertempel barcode dan logo SNI. Dengan membeli RCBO yang otentik, kita tak hanya akan mendapat produk yang aman dipakai di rumah, tetapi juga berhak memperoleh garansi selama 12-18 bulan manakala barang yang diterima rusak akibat kesalahan produksi.

Ketiga, RCBO juga dapat melindungi masyarakat terhadap bahaya sengatan listrik (ELCB 30mA). Makanya, bila ada yang tersetrum listrik di rumah, RCBO akan secara otomatis memadamkan aliran listrik, sehingga cidera yang dialami tidak fatal.

Dari ketiga fungsi tersebut, RCBO Slim Domae tentunya cocok dipakai di rumah, apartemen, ruko, dan bangunan sekolah. Apalagi, ukurannya lebih "ramping". Maklum saja, RCBO memiliki lebar 18 mm, sama seperti lebar MCB 1P, sehingga sangat cocok digunakan untuk penggantian MCB dengan tempat terbatas.

Walaupun berukuran minimalis dan praktis dipakai, kita jangan mencoba memasangnya sendiri di rumah. Sebab, kesalahan dalam pemasangan dapat berbahaya bagi keselematan diri kita.

Lagipula, proses pemasangannya pun sulit dilakukan. Buktinya, sewaktu saya menjajalnya sendiri dalam acara Nangkring, saya mengalami cukup banyak kesukaran. Makanya, setelah coba dirampungkan, "karya" saya tampak awut-awutan! Hahahahahahahaha.

karya
karya

Jadi, dalam memasang instalasi listrik, kita harus memerhatikan betul-betul sistem pengaman yang diterapkan agar rumah menjadi aman dan seluruh anggota keluarga dapat hidup dengan nyaman.

Salam.

Adica Wirawan, Founder of Gerairasa.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun