Untuk mewujudkannya, Pertamina tentu melakukan sejumlah investasi pada bidang teknologi. Perkembangan pelbagai teknologi, seperti mobil listrik, pun "dilirik". Mobil listrik memang disebut-sebut akan menjadi "kendaraan masa depan". Keberadaan mobil tersebut tak hanya dapat mengurangi konsumsi bahan bakar minyak, tapi juga meminimalkan dampak polusi yang disebabkannya.
Makanya, jangan heran kalau perusahaan-perusahaan otomotif kelas dunia, seperti Tesla motors dan Baidu, "berlomba" menyempurnakan mobil listrik yang telah tercipta saat ini. Hanya saja, persoalan baterai masih saja menjadi kendala. Maklum saja, sampai saat ini, belum ditemukan teknologi baterai yang bisa melakukan pengisian dalam waktu cepat dan memiliki daya simpan energi yang besar dalam ukuran wadah yang lebih kecil.
Namun demikian, persoalan itu tak "menggoyahkan" visi pertamina dalam menyiapkan infrastruktur yang menunjang keberadaan mobil listrik. Hal itu diamini oleh Pak Adiatma, VP Corporate Communication Pertamina, sewaktu saya menjumpainya di Jakarta.
Saat saya bertanya soal rencana Pertamina dalam membangun "SPBU" khusus mobil listrik, beliau menyebut kalau Pertamina memang sudah menyiapkan ancang-ancang untuk membuatnya manakala mobil tersebut sudah banyak berseliweran di jalan raya suatu hari nanti.
Inovasi-inovasi yang disebutkan di atas tak hanya bertujuan meningkatkan kualitas layanan Pertamina kepada konsumennya, tapi juga menjaga keberlangsungan bisnis pada masa depan. Makanya, boleh dikatakan bahwa inovasi tersebut ialah sebuah "keharusan" bagi setiap perusahaan dalam menghadapi gelombang perubahan pada masa depan, sebagaimana "kredo" yang digaungkan Steve Jobs sewaktu masih memimpin Apple: "Innovation is the only way to win."
Salam.
Adica Wirawan, founder of Gerairasa.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H