Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Andaikan Jet Li Sempat Memainkan "Praxis"

18 Juli 2017   09:22 Diperbarui: 21 Juli 2017   07:13 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bandar sedang memberi penjelasan permainan (sumber: dokumentasi pribadi)

"Ha? Jadi, kami harus menunggu sekitar dua jam setengah?" Saya membatin. "Kalau harus menanti selama itu, buat apa kami tiba pagi-pagi betul? Mengapa dokter yang kami kunjungi mewanti-wanti kami supaya datang sepagi mungkin?"

Jelas saya agak dongkol waktu itu. Namun demikian, jelang dibukanya loket pendaftaran, barulah saya mengetahui alasannya.

Ternyata sebelum pintu dibuka, puluhan orang telah datang menunggu di luar ruangan, dan begitu tiba jam operasional, mereka "berebut" masuk hanya untuk dilayani lebih dulu. Kini saya paham. Antrian ternyata sudah sedemikian panjang sejak pagi. Makanya, kalau kami datang agak telat, bisa-bisa kami baru dilayani pada sore hari.

suasana di rumah sakit di jakarta yang saya datangi beberapa waktu yang lalu (sumber: dokumentasi pribadi)
suasana di rumah sakit di jakarta yang saya datangi beberapa waktu yang lalu (sumber: dokumentasi pribadi)
"Sakit" di Permainan Praxis

Seumur hidup, saya memang belum pernah dirawat di rumah sakit. Namun, saya sering mengunjungi kerabat atau kawan yang terpaksa "berlibur" di situ. Jujur saja, suasana rumah sakit terasa kurang nyaman bagi saya, apalagi sewaktu menyaksikan deretan pasien yang menunggu anteran seperti kisah di atas.

Namun demikian, sewaktu mengikuti acara Nangkring yang diselenggarakan oleh Axa dan Kompasiana di JS Luwansa Hotel, pada tanggal 13 Juli kemarin, saya tiba-tiba "sakit berat".

Untungnya, penyakit yang saya peroleh hanya terjadi dalam Permainan Praxis. Sejenis permainan yang mirip monopoli, tapi punya konsep yang lebih menyerupai kehidupan sehari-hari.

papan permainan praxis (sumber: dokumentasi pribadi)
papan permainan praxis (sumber: dokumentasi pribadi)
Makanya, permainan itu sudah seperti "miniatur" kehidupan karena para pemainnya bisa mengalami pelbagai kondisi, seperti jatuh bangkrut, terkena penyakit, terdampak resesi global, hingga wafat.

Jadi, tak cuma memberi hiburan, permainan tersebut menjadi sarana edukasi yang unik agar setiap para pemainnya cermat memilih sikap dan jeli melihat kesempatan dalam setiap keadaan.

Bersama lima orang lainnya, saya duduk memainkannya di meja nomor tujuh. Permainan itu dipandu oleh seorang bandar, yang menjelaskan peraturan yang harus kami patuhi dan menunjukkan sejumlah peralatan, seperti kartu, papan investasi, dan alokasi penggunaan uang.

bandar sedang memberi penjelasan permainan (sumber: dokumentasi pribadi)
bandar sedang memberi penjelasan permainan (sumber: dokumentasi pribadi)
Secara bergiliran, kami melempar tiga buah dadu dan menjalankan pion sesuai angka dadu yang didapat. Sekilas, permainan itu berlangsung biasa saja. Namun, ada sejumlah selaan yang mengabarkan suatu peristiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun