"Ha? Jadi, kami harus menunggu sekitar dua jam setengah?" Saya membatin. "Kalau harus menanti selama itu, buat apa kami tiba pagi-pagi betul? Mengapa dokter yang kami kunjungi mewanti-wanti kami supaya datang sepagi mungkin?"
Jelas saya agak dongkol waktu itu. Namun demikian, jelang dibukanya loket pendaftaran, barulah saya mengetahui alasannya.
Ternyata sebelum pintu dibuka, puluhan orang telah datang menunggu di luar ruangan, dan begitu tiba jam operasional, mereka "berebut" masuk hanya untuk dilayani lebih dulu. Kini saya paham. Antrian ternyata sudah sedemikian panjang sejak pagi. Makanya, kalau kami datang agak telat, bisa-bisa kami baru dilayani pada sore hari.
![suasana di rumah sakit di jakarta yang saya datangi beberapa waktu yang lalu (sumber: dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/07/18/20170510-075537-596d6dc327dbb212ab525bf2.jpg?t=o&v=555)
Seumur hidup, saya memang belum pernah dirawat di rumah sakit. Namun, saya sering mengunjungi kerabat atau kawan yang terpaksa "berlibur" di situ. Jujur saja, suasana rumah sakit terasa kurang nyaman bagi saya, apalagi sewaktu menyaksikan deretan pasien yang menunggu anteran seperti kisah di atas.
Namun demikian, sewaktu mengikuti acara Nangkring yang diselenggarakan oleh Axa dan Kompasiana di JS Luwansa Hotel, pada tanggal 13 Juli kemarin, saya tiba-tiba "sakit berat".
Untungnya, penyakit yang saya peroleh hanya terjadi dalam Permainan Praxis. Sejenis permainan yang mirip monopoli, tapi punya konsep yang lebih menyerupai kehidupan sehari-hari.
![papan permainan praxis (sumber: dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/07/18/20170713-192218-596d6f13e3a9a80b2260a752.jpg?t=o&v=555)
Jadi, tak cuma memberi hiburan, permainan tersebut menjadi sarana edukasi yang unik agar setiap para pemainnya cermat memilih sikap dan jeli melihat kesempatan dalam setiap keadaan.
Bersama lima orang lainnya, saya duduk memainkannya di meja nomor tujuh. Permainan itu dipandu oleh seorang bandar, yang menjelaskan peraturan yang harus kami patuhi dan menunjukkan sejumlah peralatan, seperti kartu, papan investasi, dan alokasi penggunaan uang.
![bandar sedang memberi penjelasan permainan (sumber: dokumentasi pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/07/18/20170713-193948-596d6e461c7e12145c2f61e2.jpg?t=o&v=555)